244 Kasus Sehari, Jawa Timur Catat Kasus Positif Covid-19 Harian Tertinggi

Ilustrasi penyebaran Covid-19 di Jatim.Int

 

Jakarta | Jurnal Asia
Provinsi Jawa Timur mencatatkan jumlah kenaikan kasus harian positif Covid-19
terbanyak sejak Presiden Joko Widodo
(Jokowi) mengumumkan kasus pertama dan kedua pada 2 Maret 2020 lalu.

Berdasarkan laporan media harian Covid-19 per 31 Mei 2020 hingga pukul 12.00 WIB, penambahan kasus positif di Jawa Timur mencapai 244 kasus. Secara akumulasi jumlah kasus positif di Provinsi tersebut mencapai 4.613 kasus.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto merinci, Jawa Timur menyumbang 244 kasus positif Covid-19. Ada penambahan dibanding kemarin sebanyak 199.

Baca Juga : Abaikan Corona, Diskotik Shoot Bar Tetap Buka Hingga Akhirnya Dibubarkan Polisi

Tambahan kasus harian tersebut merupakan yang tertinggi dari seluruh provinsi. Posisi kedua disusul oleh DKI Jakarta dengan penambahan kasus 118 orang, sehingga secara kumulatif penderita Covid-19 di wilayah Ibu Kota negara ini mencapai 7.348 orang.

Kemudian, posisi ketiga ada Nusa Tenggara Barat dengan penambahan kasus positif sebanyak 42 orang.

Catatan CNNIndonesia.com, jumlah kenaikan kasus terbanyak sebelumnya pun sempat terjadi di Provinsi DKI Jakarta pada 16 April lalu, yakni sebanyak 223 kasus.

Selain episentrum, DKI Jakarta saat ini punya kasus corona terbanyak yakni 7.348 kasus.

Wilayah provinsi Jawa Timur saat ini memang acap kali menempati posisi tertinggi dalam penyebaran Covid-19 hariannya dalam beberapa hari belakangan ini. Salah satu wilayah yang menjadi rawat penyebaran adalah Kota Surabaya.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), dr Joni Wahyuhadi bahkan menyebut Surabaya berpotensi menjadi Kota Wuhan, China, tempat pertama kali corona ditemukan dan mewabah.

Dia menyebutkan bahwa 65 persen pasien Covid-19 di Jatim, disumbang oleh tiga daerah yakni Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

“65 persen Covid-19 ada di Surabaya Raya, ini tidak main-main kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan,” kata Joni, di Surabaya, Rabu (27/5/2020).

Maka itu, Joni mengatakan saat ini pihaknya sedang fokus untuk menurunkan rate of transmission (tingkat penularan) Covid-19, terutama di Surabaya yang saat ini masih mencapai angka 1,6.(nty)

 

 

Tinggalkan Balasan

Close Ads X
Close Ads X