Hubungan AS-China Masih Memanas, IHSG Lanjut Menguat dan Rupiah Cenderung Turun

Ilustrasi kinerja IHSG menguat dan Rupiah cenderung melemah.Ist

 

Medan | Jurnal Asia
Sekalipun tengah dihantui oleh buruknya kondisi ekonomi global belakangan ini, IHSG di sesi perdagangan pagi ini masih mampu mengalami penguatan signifikan. IHSG dibuka menguat di level 5.094,16.

Dan sejauh ini mampu bertahan di atas level psikologis 5.100. IHSG pada perdagangan sesi pembukaan mampu menguat diatas 0.6%.

Sementara itu, mata uang Rupiah diperdagangkan sedikit melemah di level 14.455 per US Dolar.

Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, kinerja pasar keuangan masih tidak terpengaruh oleh resesi sejumlah negara tetangga sejauh ini. Karena pada dasarnya sebelum Singapura, ada Jerman, Jepang, Perancis yang terlebih dahulu mengumumkan krisis pada periode April hingga Mei.

Baca Juga : Ancaman Resesi Berjamaah, Masyarakat dan Pemerintah Harus Bersinergi

“Pada hari ini, sejumlah sentimen negatif kembali muncul seiring memanasnya hubungan AS dengan China,” katanya, Rabu (15/7/2020).

AS mencabut status istimewa Hong Kong yang membuat Hong Kong menjadi kurang begitu menarik dibandingkan saat Hong Kong masih mendapatkan status istimewa tersebut. Dicabutnya status ini akan menurunkan daya tarik Hong Kong yang bisa memperburuk ekonomi Hong Kong itu sendiri.

Dari banyak sentiment buruk, kata dia, perkembangan pengembangan vaksin corona terus membuahkan hasil. Yang masih mampu menjadi peneyimbang ditengah badai resesi global saat ini.

“Akan tetapi saya menilai pelaku pasar tengah hati-hati dan bersikap wait and see menyikapi perkembangan pasar yang kurang bersahabat,” pungkasnya.(nty)

 

 

One response to “Hubungan AS-China Masih Memanas, IHSG Lanjut Menguat dan Rupiah Cenderung Turun

Comments are closed.
Close Ads X
Close Ads X