Digerus Corona, Pemerintah Harus Perhatikan Nasib Supir dan Pemandu Wisata

Sofyan Tan serahkan paket BaLaSa dari Kemenparekraf kepada supir bus pariwisata di Rumah Aspirasi Sofyan Tan, Kompleks CBD Polonia, Kamis (2/7/2020).Ist

 

Medan | Jurnal Asia
Supir, kernek bus pariwisata dan pemandu wisata menjadi profesi yang sangat merasakan imbas dari pandemi Covid-19. Selama empat bulan terakhir bisa dipastikan mereka tidak memiliki penghasilan karena hanya mengandalkan turis.

Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan mengatakan, profesi sebagai supir, kernek maupun pemandu wisata itu sepenuhnya mengandalkan keahlian. Sehingga pendapatan mereka sangat bergantung kepada turis yang datang.

“Mereka itu adalah profesi yang tidak memiliki modal, sehingga sepenuhnya bergantung kepada trip yang dilayani,” ujar Sofyan Tan seusai penyerahan paket bantuan lauk siap saji (Balasa) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kepada supir bus pariwisata di Rumah Aspirasi Sofyan Tan, Kompleks CBD Polonia, Kamis (2/7/2020).

Baca Juga : Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Sumut dapat Bantuan Paket BaLaSa

Dengan kondisi ini, Komisi X menurut Sofyan sejak awal berusaha agar supir dan pemandu wisata bisa mendapat perhatian dari pemerintah.

“Mereka ini wajib mendapat perhatian serius, karena mereka merupakan lapis pertama yang paling terdampak dari berhentinya aktivitas pariwisata,” ujarnya.

Sofyan menjelaskan, Komisi X DPR RI juga sudah memperjuangkan agar para supir dan guide masuk ke dalam daftar penerima Bantuan Sosial Tunai sebesar Rp600 ribu, tetapi hal tersebut tidak bisa terealisasi.

“Karena kan memang jumlahnya terbatas dan itu sepenuhnya program dari Kemensos,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang supir penerima bantuan Januar Simbolon mengatakan, bantuan dari Kemenparekraf sedikit bisa membuatnya bernafas lega, karena bisa membantu keberlangsungan hidup keluarga.

“Karena selama 4 bulan tak bawa tamu, aku hanya mengandalkan pendapatan dari pekerjaan serabutan yang bisa kukerjakan,” ucapnya.

Januar mengaku, bantuan dari Kemenparekraf merupakan bantuan ke empat yang ia terima selama pandemi berlangsung.

“Lumayan bisa membantu kebutuhan dapur lah, ada 3 anak yang harus saya kasih makan,” tandasnya.(nty)

 

 

Close Ads X
Close Ads X