Trump Kembali Keluarkan Ancaman Putuskan Hubungan dengan China

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Jepang.AFP

 

Washington | Jurnal Asia
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (18/6/2020) kembali memperbarui ancamannya untuk memutuskan hubungan dengan China.

Ancaman itu diucapkan sehari setelah Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan kepada Kongres bahwa dia tidak mempertimbangkan atau pemutusan ekonomi AS dan China sebagai pilihan yang layak.

Duta besar AS untuk Asia Timur menggambarkan hubungan AS-China kian memanas setelah pertemuan diplomatik tatap muka tingkat tinggi pertama mereka dalam beberapa bulan.

Baca Juga : Perang Dagang Mulai Lagi, China Hentikan Pembelian Kedelai dan Daging Babi dari AS

“Itu bukan kesalahan Duta Besar Lighthizer (kemarin di Komite) karena mungkin saya tidak menjelaskan. Tetapi AS tentu saja mempertahankan opsi kebijakan, dalam berbagai kondisi, dari decoupling lengkap dari China,” kata Trump di Twitter seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (19/6/2020).

Dua negara ekonomi terbesar di dunia telah berselisih tentang penanganan pandemi virus corona dan langkah China untuk memberlakukan undang-undang keamanan di Hong Kong, di antara beberapa titik gesekan yang telah memburuk tahun ini.

Trump bulan lalu mengisyaratkan kemunduran lebih lanjut dalam hubungan itu, mengatakan dia tidak tertarik berbicara dengan Presiden Xi Jinping sekarang dan menyatakan dia bahkan dapat memutuskan hubungan dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Lighthizer, ditanya tentang hubungan AS-China selama dengar pendapat di DPR pada hari Rabu, mengatakan masalah decoupling adalah “hal yang rumit.”

“Apakah saya pikir Anda bisa duduk dan memisahkan ekonomi Amerika Serikat dari ekonomi Tiongkok?” dia berkata. “Tidak, saya pikir itu adalah opsi kebijakan bertahun-tahun yang lalu. Saya tidak berpikir itu pilihan kebijakan yang masuk akal pada saat ini.”

Departemen Lighthizer tidak menanggapi pertanyaan Reuters tentang tweet Trump.

Lighthizer mengatakan, dia berharap akan melihat lebih banyak rantai pasokan pindah ke Amerika Serikat karena perubahan pajak dan peraturan, tetapi juga mencatat bahwa kesepakatan perdagangan AS-China akan menghasilkan perubahan positif yang signifikan dan meningkatkan pembelian barang dan jasa di AS.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bertemu dengan diplomat top China, Yang Jiechi, di Hawaii pada hari Rabu untuk pertemuan tatap muka tingkat tinggi yang jarang terjadi. Tetapi tampaknya tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki keadaan.(nty)

 

 

Close Ads X
Close Ads X