Medan | Jurnal Asia
Sejumlah sekolah di Medan mulai menyiapkan sejumlah rencana teknis untuk menyambut tahun ajaran baru di tengah pandemi virus corona. Salah satunya Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YP SIM) Medan.
Ketua YP SIM Finche Kosmanto mengatakan, salah satu rencana teknis yang dipersiapkan adalah membagi jam belajar peserta didik.
“Tetapi ini masih harus kita bahas lebih dalam, karena kan jika diterapkan, berarti menambah jam kerja guru,” ujar Finche Kosmanto ketika dihubungi, Sabtu (30/5/2020).
Baca Juga : Pemko Medan Keluarkan Surat Edaran Belajar dari Rumah Hingga 14 Juni, Ini Rinciannya
Saat ini yang sudah pasti diterapkan yayasan menurut Finche adalah penambahan wastafel di lingkungan sekolah, termasuk memeriksa suhu tubuh dan pengenaan masker.
“Sementara untuk di kelas, kami masih mempertimbangkan penggunaan face shield atau pelindung wajah disamping penggunaan masker yang memang sudah kewajiban,” kata Finche.
Finche mengakui, sejauh ini pihaknya masih kesulitan memikirkan penerapan protokol kesehatan oleh peserta didik. Karena sulit anak-anak untuk tetap mengenakan masker maupun ingat untuk cuci tangan sesering mungkin.
Sekretaris Yayasan Khairul Imam Irsal Fikri mengatakan, hingga sejauh ini pihak yayasan belum ada melakukan pembahasan rencana protokol tambahan yang akan diterapkan di lingkungan sekolah selain protokol kesehatan yang sudah berjalan selama ini.
“Kami pada prinsipnya masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah tentang apa yang harus dilakukan,” ujarnya.
Hal ini menurutnya untuk tidak menimbulkan pertentangan mengingat ada banyak opsi yang beredar, seperti pembatasan jam belajar, membagi jam masuk menjadi dua yakni masuk pagi dan masuk sore.
“Jadi opsi-opsi yang saya dengar tadi itu yah bisa jadi kita ikuti atau tidak, kan begitu,” sebut anggota DPRD Kota Medan periode 2014-2019 ini.
Tetapi Irsal memastikan, yayasan akan memberikan yang terbaik untuk anak didik sehingga tidak tertular virus Covid di lingkungan sekolah. Salah satunya dengan menjalankan SOP penggunaan masker, pengukuran suhu tubuh dan wajib cuci tangan.
Baca Juga : Mobil Box Terbakar di Belmera, Supir dan Kernek Kabur
“Termasuk juga membatasi ruang gerak orang tua murid yang selama ini mengantar bahkan menunggu anaknya,” tegasnya.
Irsal berharap, pemerintah nantinya bijak dalam menyusun prosedur pembelajaran sehingga bisa meredam kekhawatiran orang tua.
Pemerintah Kota Medan hingga saat ini masih terus meminta pendapat dari masyarakat tentang penyelenggara pendidikan bersistem pembelajaran di masa pandemi untuk kemudian akan dibahas lebih jauh dengan ahli kesehatan maupun ahli pendidikan.(nty)