Medan | Jurnal Asia
Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) memperkirakan akan ada tambahan tingkat kemiskinan sehingga jumlahnya menjadi 1,8 juta jiwa. Penambahan tersebut sebagai dampak dari pandemi virus corona.
Kepala Perwakilan BI provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, pertambahan tingkat kemiskinan sebagai dampak pelemahan ekonomi.
Baca Juga : Polsek Medan Baru Bubarkan Acara Ulang Tahun di Deli Hotel
“Diperkirakan tingkat kemiskinan meningkat menjadi 9,7 % pada skenario mild. Sementara dalam skenario severe dapat meningkat hingga 12,9 persen,” katanya, Selasa (28/4/2020).
Secara angka, lanjutnya, pihaknya memperkirakan jumlah orang miskin sekitar 1,3-1,8 juta orang. Sehingga penerima PKH akan meningkat.
“Jika dimungkinkan, selisih tersebut diikutsertakan dalam program PKH atas beban pemerintah pusat. Jika tidak bisa diakomodir, dapat menggunakan dana APBD,” tegasnya.
Sementara dampak Covid-19 terhadap ketenagakerjaan akan sangat terasa karena banyak lapangan usaha yang tutup. Ada 4 sektor utama yang rentan memPHK-kan pekerjanya atau sekitar 354 ribu tenaga kerja yang akan terdampak.
Ditambahkannya, selain angka pengangguran dari 4 sektor utama itu, Bank Indonesia juga memprediksi ada peningkatan jumlah pengangguran dari kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Baca Juga : Kabar Baik, Pemprov Sumut Salurkan BLT Mulai Awal Mei, Begini Teknis Penyalurannya
Di bulan April mendekati ramadhan, jumlah PMI yang pulang diperkirakan sebanyak 6.078 orang. Sedangkan di bulan Mei juga diperkirakan jumlah PMI yang kembali mencapai 6.078 orang, sementara pada bulan Juni, ada 3.039 orang.
Jumlah kepulangan ini diasumsikan meningkat 3-6 kali lipat dibanding biasanya akibat kebijakan lockdown Malaysia dan juga momen puasa dan lebaran.
“Kepulangan PMI ini berpotensi besar mendorong peningkatan kasus Covid-19 di Sumut,” pungkasnya.(nty)
4 responses to “Pandemi Corona, Jumlah Penduduk Miskin di Sumut Diprediksi Bertambah Jadi 1,8 Juta Jiwa”