Medan | Jurnal Asia
Tiga pekan terakhir, harga jual ayam ras pedaging dari peternak dikisaran Rp10.000 per kilogram (kg). Harga tersebut dinilai sangat murah karena harga produksi jauh lebih banyak.
Peternak ayam di Serdang Bedagai, Muslim mengatakan, mayoritas peternak ayam daging saat ini merugi. Di mana kondisi harga jual dengan produksi tidak sebanding, harga jual jauh dibawah ongkos produksi.
Baca Juga : Tiba Hari Ini di Sumut, 500 TKI Asal Malaysia Dikarantina Sementara di 2 Lokasi
“Untuk ongkos produksi mencapai Rp17.000 per kg, sementara harga jual di Sumut rata-rata hanya Rp10.000 per kg dan peternak merugi Rp7.000 per kg,” katanya, Kamis (9/4/2020).
Muslim melanjutkan, jika kondisi tersebut berkesinambungan dan tidak di atasi maka peternak akan “gulung tikar”. Ia berharap agar pemerintah menanggapi hal ini dan duduk bersama dengan pengusaha dan kemitraan peternakan agar mencari solusi dan menentukan harga pasar, harga jual jangan terlalu jauh dengan ongkos produksi.
“Kalau bisa secepatnya, jangan terlalu berlarut-larut karena usaha kecil menengah yang akan tergilas. Kondisi seperti ini sudah berlangsung tiga pekan,” ujarnya.
Ia juga membandingkan harga jual ayam saat moneter dengan sekarang. Saat krisis moneter harga jual naik sementara sekarang ini ongkos produksi naik harga jual menurun.
“Setiap hari merugi, jika dipertahankan makin merugi. Dan kami tidak tahu kondisi ini akan sampai kapan,” ungkapnya.
Sementara, seorang pedagang ayam di Medan, Sri mengaku, ia membeli ayam dengan harga Rp13.500 per kg dari distributor. Harga tersebut naik dari hari sebelumnya Rp12.500 per kg.
“Di sini rata-rata harga ayam relatif murah mulai dari Rp18.000 hingga Rp20.000. Kalau ayam murah seperti ini, banyak yang beli, sehari bisa 70-100 kg,” ucapnya.
Ia mengatakan, dibanding tahun-tahun sebelumnya, biasanya menjelang Ramadhan harga ayam selalu tinggi. Tahun ini harganya merosot tajam.
“Kalau harga normal biasanya Rp24-25 ribu per kg. Ini ngak tahu kenapa murah, mungkin karena corona dan tidak ada pesta,” pungkasnya.(nty)
One response to “Harga Jual Rendah, Peternak Ayam di Sumut Terancam Gulung Tikar”