Anjuran Tetap di Rumah, Musibah untuk Petani

Ilustrasi petani.Netty

Medan | Jurnal Asia
Harga sejumlah kebutuhan pokok belakangan ini mengalami penurunan. Setelah harga sayur-sayuran anjlok dikarenakan sekolah maupun perguruan tinggi yang menangguhkan pelajaran sebelumnya belakangan kondisi UMKM semakin kritis setelah sejumlah perkantoran, pabrik hingga imbauan untuk tetap di rumah diberlakukan.

Di Medan, Wali kota mengimbau agar masyarakat lebih banyak di rumah, serta jam operasional cafe, restauran maupun rumah makan yang di batasi. Kebijakan ini membuat pelaku usaha yang menopang bisnis tersebut juga mengalami penurunan omset penjualan.

Baca Juga : Duh, Debt Collector Tolak Perintah Jokowi, Tetap Tagih Cicilan

“Banyak pedagang saat ini yang dirugikan karena penjualan mereka anjlok padahal pedagang ini kelasnya mikro dan kecil. Aktifitas ekonomi masyarakat yang geraknya dibatasi menjadi salah satu pemicu memburuknya harga kebutuhan pokok belakangan ini,” kata Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Senin (30/3/2020).

Menurutnya, banyak petani yang dirugikan karena permintaan barang mengalami penurunan. Harga cabai merah yang biasanya dijual di kisaran Rp25 ribu hingga Rp35 ribu per Kg menjadi Rp15 ribu hingga Rp20 ribuan saja sama halnya dengan cabai rawit Rp10 ribu hingga 15 ribu per Kg.

Harga itu adalah harga di tingkat pedagang pengecer. Kalau harga di tingkat petani di bawah Rp13 ribu, maka petani yang akan menanggung kerugian. Kalau konsumen tetap diuntungkan meskipun konsumen juga banyak yang mengurangi belanja karena takut corona.

“Pedagang sendiri mengalami kerugian karena mereka rentan dirugikan dari fluktuasi harga yang tidak bisa diperkirakan. Bahkan banyak distributor yang dirugikan karena harga cepat berubah dengan kecenderungan turun tajam,” tuturnya.

Selain cabai, daging ayam juga turun di kisaran Rp24 ribuan per Kg. Sayur-sayuran seperti kangkung, bayam dijual dengan harga Rp1.200 hingga Rp2.000 per ikat. Harga yang bertahan mahal sejauh ini masih dari harga gula pasir yang Rp17 ribuan per Kg.

Sejauh ini pelemahan rupiah yang bertahan dikisaran 16.200 per US Dolar belum menjadi malapetaka buat harga pangan. Namun pelaku UMKM mulai dari petani hingga pelaku bisnis besar mulai merasakan dampat dari penyebaran corona dan ini merupakan bencana besar bagi pelaku ekonomi di manapun.

Baca Juga : KABAR BAIK, Jumlah ODP Menurun di Sumut Menjadi 2.556 Orang

“Saya menganjurkan agar masyarakat ikut aktif membantu pemerintah dalam memerangi corona. Jika penyebarannya mampu dibatasi, maka pemulihan ekonomi akan berlangsung dengan cepat. Ikuti semua anjuran pemerintah baik pusat, daerah maupun kota,” pungkasnya.(nty)

 

Close Ads X
Close Ads X