Mendes: Kembangkan Kewirausahaan Digital di Desa!

Surabaya | Jurnal Asia

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mendorong Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) untuk mengembangkan ilmu kewirausahaan kepada para mahasiswa dan alumni Akademi Desa 4.0. Menurutnya, hal itu akan mengasah kejelian mereka untuk melihat peluang bisnis yang dapat dikembangkan di pedesaan.

“Saya mendorong mahasiswa agar turun ke desa tidak hanya untuk mem­bantu, melainkan juga jeli dan berani melihat peluang usaha di desa. Begitu juga para alumni Akademi Desa 4.0. Setiap persoalan adalah peluang,” kata Eko dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/9).

Ia mencontohkan, perjuangan transmigran teladan asal Surakarta yang bermukim di kawasan transmigrasi Desa Mahalona, Luwu Timur, Solikin. Melalui kejelian dan keuletannya, lanjut Eko, Solikin mampu mengembangkan usaha dan lahan lada miliknya hingga kini memiliki pendapatan lebih dari Rp 600 juta/ tahun. “Kesempatan di desa besar sekali. Dalam 10 tahun mendatang, desa-desa saja mampu menghasilkan secara kolektif GDP lebih dari GDP Indonesia saat ini,” katanya.

Dia meyakini mahasiswa memiliki ke­mampuan tersebut setelah me­lihat inovasi teknologi tepat guna yang dipamerkan di Universitas Pem­ba­ngunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur. Sejumlah inovasi yang me­nurutnya dapat dikembangkan di desa di antaranya adalah pengolahan gula semut, beras organik, maupun pengolahan bakso.

“Ini sebuah kesempatan bagi para wisudawan Akademi Desa, kesempatan buat para mahasiswa yang muda-muda. Jangan berpikir lagi cari kerjaan, tapi turun ke desa, ciptakan usaha dan kembangkan desa. Yang saya harapkan akan muncul pengusaha menengah atau yang besar berasal dari desa,” kata Menteri Eko.

Selain kewirausahaan, Eko juga men­dorong agar Forum Pertides me­ngajarkan mengenai teknologi digital ke­pada masyarakat desa. Mendes Eko meyakini metode tersebut dapat mem­beri peluang kepada para petani agar bisa memberi nilai tambah kepada pro­duk-produk mereka. Selain itu, tekno­logi digital juga dapat mendorong ter­bukanya lapangan pekerjaan yang baru.

Senada dengan pernyataan Menteri, Ketua Forum Pertides yang juga Rek­tor Institut Teknologi Bandung (ITB), Kadarsyah Suryadi, mengakui teknologi digital merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam era 4.0 ini. Penggunaan aplikasi melalui ponsel kian memudahkan sejumlah urusan.

Dia pun mengapresiasi upaya pelatihan yang telah dilakukan di balai-balai Kemendes PDTT untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, khususnya dalam menginisiasi penerapan teknologi digital dalam bahan ajar.

“Jadi adanya demokratisasi ilmu pengetahuan dan teknologi digital sekarang ini akan mendorong adanya mobilisasi komoditi. Bukan lagi orang yang bergerak mencari barang, tapi kini barang yang datang ke orangnya. Tinggal pakai handphone. Kami yakin ke insan-insan di desa juga bisa lakukan hal yang sama. Perguruan Tinggi untuk Desa siap untuk mendukung pengembangan tersebut,” pungkasnya. (dc-van)

Close Ads X
Close Ads X