Sepeda Tenaga Surya dan Mobil Irit ITM Dipamer

Berbagai produk andalan Institut Teknologi Medan (ITM) dipamerkan pada pemeran teknologi akhir pekan kemarin. Hasil inovasi mahasiswa tersebut di antaranya mobil hemat energi yang berhasil memenangkan kompetisi Indonesia Energy Marathon Chalenge pada 2013 dan sepeda tenaga surya, mesin pemipil jagung dan lainnya.

Pada pameran teknologi itu, bukan hanya menampilkan kreasi-kreasi mahasiswa fakultas teknik mesin dan industri jurusan elektro, tapi juga karya fakultas lainnya.Sepeda tenaga surya ini hasil rakitan mahasiswa teknik elektro ini yang dipandu dosen pembimbing mampu berjalan tanpa perlu mengkayuh pedalnya, cukup hanya mengandalkan tenaga surya. Namun sepeda ini juga bisa dikendarai dengan menggunakan baterai jika di malam hari.

“Kita merancang sepeda tenaga surya yang dirangkaikan dengan panel surya 20 wp 3 unit dan dipasang pada boncengannya. Sehingga pada siang hari tinggal jemur saja akan terisi batterai 12 ah 3 unit dan diberi charge dari panel surya 20 wp 3 unit,” kata rektor prof Ilmi Abdullah seraya menyatakan bahwa cara membuat sepeda tenaga surya murah dan bagus hanya dengan menggunakan solar sell 10 wp.

Hasil karya yang dipamerkan mahasiswa ITM tersebut diharapkan dapat menembus pasar. Untuk itu hendaknya produk yang ditampilnya juga memang layak dijual, bukan barang asal jadi.
Pada ajang di IEMC 2014 di ITS, mobil irit ITM mengikuti di satu kelas Proto Type Diesel. Mobil irit ini merupakan pengembangan mobil irit terdahulu. Target mobil irit ITM yang tampil di ajang IEMC 2014, dapat menempuh sekitar 300 kilometer dalam satu liter bahan bakar.

Selain pengembangan mobil Urban Gasoline dan Proto Listrik serta Proto Gasoline, Tahun 2014 ITM sedang mengembangkan Roket Komurindo dan ROBOT KRI dan ROBOT KRCI yang dipersiapkan pada ajang nasional tahun depan.

Mobil irit yang dinamai mobil Ganteng ini merupakan karya kreatifitas mahasiswa ITM yang hemat energi dan ramah lingkungan ini hanya membutuhkan satu liter bensin untuk perjalanan 205 km. Mobil Ganteng pertama kali dibuat untuk mengikuti Lomba Indonesia Energy Marathon Challenge (IEMC) pada 14-17 November 2013 lalu di Institut Teknologi Surabaya (ITS).

Dari hasil uji tahun sebelumnya Mobil Urban Gasoline baru mampu mencapai hasil 180 km/liter bahan bakar. Target Tahun ini harus 300 km/liter bahan bakar.
Beberapa hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah rekayasa engine, bobot mobil yang lebih ringan dengan aspek kekuatan material yang kuat serta mobil yang lebih airo dinamis.
(swisma)

Close Ads X
Close Ads X