Toge Panyabungan Makanan Ciri Khas Ramadan

Toge Panyabungan . Syahrani sedang membuat minuman toge Panyabungan.
Toge Panyabungan . Syahrani sedang membuat minuman toge Panyabungan.

Medan | Jurnal Asia

Predikat Medan sebagai surga kuliner sepertinya tak dapat digeser oleh kota lainnya. Tidak dipungkuri, hampir seluruh pelosok Medan bermunculan pedagang dadakan yang menyajikan makanan bagi masyarakat yang ingin berbuka puasa.

Lihat saja, di bulan Ramadan ribuan penjual tawarkan makanan berbuka disepanjang pinggir jalan kota Medan. Toge Penyambungan merupakan salah satu ciri khas makanan asal Mandailing yang menjadi favorit bagi umat yang berbuka puasa.
Di awal Ramadan, Jurnal Asia menyambangi sejumlah penjual makanan di kawasan Prof HM Yamin tepatnya di masjid Juang 45 Medan. Beragam makanan tradisional mulai dari, Toge Panyabungan, Jongkong, Bingka, Kolak, Mie Pecal hingga gorengan bisa didapat di daerah tersebut.
Kesempatan ini dimanfaatkan Syahrani (64), seorang warga Jalan M Yakub Lubis Medan. Lebih dari 10 tahun, ia harus bersaing dengan puluhan penjual makanan lainnya dalam menjajakan dagangannya ke pembeli.
“Di sini ada Toge Penyabungan makanan khas Mandailing Natal, Jongkong dan Bingka dari Melayu, kolak dan banyak lagi. Untuk rasa, toge panyabungannya tidak jauh berbeda dengan buatan asli dari Mandailing sana,” katanya sembari melayani pembeli,Kamis (11/7).
Ia menerangkan, minuman ini biasanya disajikan masyarakat sebagai minuman berbukapuasa. Dengan campuran, tepung beras sebagai bahan utama, lupis, tape pulut putihdan pulut merah, candil, bubur, dan delima, minuman ini sangat menggugah selera.
“Rasanya manis, asemnya tape mampu membuat suasana berbuka menjadi segar. Inilahyang menjadikan, kenapa minuman ini ada di bulan Ramadhan dan selalu dicaripembeli,” tandasnya.
Yang menyukai minuman ini, lanjutnya, bukan dari suku Mandailing saja. Tetapipembelinya berasal dari semua kalangan diantaranya, Jawa, Melayu, dan banyak lagi.
“Dan untuk harga, Rp8.000 perbungkusnya. Untuk gorengan, 3 potong Rp2.000, pecalnya Rp5.000 perbungkus, kolak dan serabi, Rp6.000 dan esnya, Rp3.000 perbungkus. Biasanya, di bulan puasa dalam seharinya berkisar Rp800.000,” tandasnya.
(NettyGuslina)

Close Ads X
Close Ads X