Selama ini sebutan pahlawan tanpa tanda jasa diberikan kepada guru, karena memberikan ilmu pengetahuan dengan tak mengenal waktu. Namun sebutan itu juga tepat diberikan kepada petani yang bekerja dengan semangat dan kerja keras menanam padi yang hasilnya menjadi makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Jika melihat sosok petani akan terlihat penampilannya yang sederhana, kotor dan penuh lumpur karena menggarap padi di sawahnya.
Padahal perkerjaannya sangat mulia, karena petani merupakan ujung tombak menanam padi agar menghasilkan beras berkualitas sehingga dibutuhkan proses pemeliharaan yang baik.
Setiap hari petani harus menjaga dan membersihkan sawah dari gangguan hama dan gulma. Belum lagi harus berhadapan dengan “eksekutor” padi atau si burung pipit yang siap memakan padi.
Untuk mendapatkan padi sebagai bahan makanan pokok, memerlukan proses penanaman yang tidak mudah.
Memerlukan beberapa tahapan yang sebelum padi ditanam, tanahnya digembur terlebih dahulu.
Demikian juga dengan pengadaan pengairan yang lancar serta terjamin. Usai tanah dibajak, kotoran yang tersisa diangkat, kemudian ditanami benih padi yang sebelumnya ditaburi pupuk hingga menjadi padi dan siap dipanen. Jadi wajar jika sebutan pahlawan tanpa tanda jasa itu juga diberikan kepada para petani.
Sebab meskipun harus bekerja keras dan mendapatkan hasil panen, namun kehidupannya pada umumnya berada di bawah kemiskinan, padahal harga beras dijual di pasaran sangat tinggi, berbeda dengan pendapatan yang diterimanya.
(Hamdani)
Petani Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Posted 27 Sep 2014 09:01, 1.079 views