Hot News

Seorang polisi mengamati Lapas Klas I Tanjung Gusta Medan yang terbakar akibat kerusuhan, Kamis (11/7).Medan | Jurnal Asia

Diperkirakan 15 narapidana kasus teroris kabur menyusul kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tanjung Gusta, Kamis (11/7) sore. Warga diminta berhati-hati.

Informasi yang diperoleh di lokasi, ada sebanyak 22 napi kasus teroris ditahan di Lapas Tanjung Gusta. “Sebanyak 15 orang diperkirakan kabur. Sementara tujuh lainnya bertahan di dalam,” kata seorang petugas lapas.
Sejumlah warga yang bermukim di sekitar lapas, menyebutkan, kerusuhan dipicu protes penghuni lapas karena listrik dan air di tempat itu padam sejak pagi. “Kabarnya seperti itu, mereka (tahanan, red) marah dan membuat keributan hingga berujung pembakaran lapas,” sebut Nurlela, yang rumahnya tak jauh dari lapas.
Diperkirakan 200 napi kabur dengan cara menjebol tembok samping arah timur setelah lebih dulu membakar bagian dalam lapas.
Hingga malam hari, situasi di seputaran penjara di Jalan Lapas Tanjung Gusta, Medan Helvetia itu masih mencekam. Tak cuma aparat kepolisian, personil TNI juga diturunkan untuk menghentikan kerusuhan yang bersumber dari dalam lapas. Namun hingga pukul 22.30 wib petugas belum berhasil mengambilalih lapas. Tembakan peringatan yang dilepas petugas, dibalas lemparan benda keras oleh para tahanan. Belasan mobil pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk memadamkan api.
Kepala Lapas Klas 1 Tanjung Gusta, Muji Raharjo menyebutkan, perkiraan sementara napi yang kabur sebanyak 150 orang, bukan 200 orang seperti yang disebutkan. Para napi itu, lanjutnya, kabur melalui pintu portir LP. “Meraka kabur sekitar pukul 18.30 wib, setelah membakar beberapa perkantoran dalam lapas,” katanya. Ia juga menyebutkan sekitar 15 petugas sempat disandera.
Untuk sementara, pihaknya menduga kerusuhan berawal dari aliran listrik yang padam sejak pagi sehingga penghuni lapas kekurangan air bersih.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengimbau masyarakat berhati-hati menyusul kaburnya 15 napi kasus teroris dari Lapas Tanjung Gusta.
“Kita imbau masyarakat untuk berhati-hati. Karena dari 200 napi yang diperkirakan kabur, ada belasan pelaku teroris yang menjalani hukuman di Lapas Tanjung Gusta,” katanya.
Boy mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI untuk meringkus napi yang kabur. “Ada sekitar 500 personil gabungan TNI/Polri diturunkan untuk mengamankan lokasi dan memburu napi yang kabur,” tukasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham), Denny Indrayana, menyebut Lapas Tanjung Gusta over kapasitas. Dari catatan harian lapas di Pusat Data Kanwil Ditjen Lapas Medan, lapas tersebut hanya mampu menampung 1.054 narapidana.
Namun, dari catatan per Kamis 11 Juni 2013, lapas tersebut kini menampung sekitar 247 persen lebih banyak dari seharusnya. Artinya Lapas Kelas I Tanjung Gusta kini dihuni 2.600 narapidana dengan label NDL atau Napi Dewasa Lali-laki. “Memang over kapasitas,” ujar Denny. Kapoldasu Irjen Pol Syarief Gunawan mengklaim, 10 napi yang kabur telah ditangkap dan kini berada di Mapolresta Medan. Sementara, dua sipir lapas yang belum diketahui identitasnya dikabarkan tewas dalam insiden itu. (Bowo)

Nama 22 Napi Kabur:

1. Pamriyanto alias Suryo Putra
2. Zumirin alias Sobirin
3. Anton Sujarwo alias Supriyadi
4. Marwan alias Nanong
5. Abdul Ghani Siregar
6. Pautan alias Robi
7. Fadli Sadama
8. M Chair
9. Agus Sunyoto
10. Jajah Miharja Fadila
11. Beben Khairul Rizal
12. Nibras
13. Suriyadi
14. Hasbuddin
15. Munir alias Abu Rimba
16. Gema Awal Ramadhan
17. Ismarwan
18. Muktar alias Tgk Muktar
19. Andri Marlan
20. Chairul Fadi
21. Muksin Kamal
22. Khairul Gazali

Close Ads X
Close Ads X