BNN dan YBKI Temukan Metode Penyembuh Pecandu Narkoba

Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Yayasan Bangkitlah Kemanusian Indonesia menemukan metode baru untuk menyembuhkan pecandu narkoba. Metode tersebut disebut dengan "Save House Out Patient Center".
Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Yayasan Bangkitlah Kemanusian Indonesia menemukan metode baru untuk menyembuhkan pecandu narkoba. Metode tersebut disebut dengan “Save House Out Patient Center”.

Medan|Jurnal Asia

Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Yayasan Bangkitlah Kemanusian Indonesia menemukan metode baru untuk menyembuhkan pecandu narkoba. Metode tersebut disebut dengan “Save House Out Patient Center”.

Kepala BNN Sumut, Kombes Pol Rudy Tranggono didampingi Pembina Yayasan Bangkitlah Kemanusian Indonesia (YBKI), Hj Indah menjelaskan, metode ini merupakan metode yang pernah dipakai oleh Psikolog Jesse A Monintja, MA Psi dalam menyembuhkan pencandu narkoba.
“Metode baru ini sangat bagus. Makanya kita hadirkan metode ini dalam bentuk seminar untuk mewujudkan masyarakat Sumut agar terbebas dari penyalahgunaan narkotika. Apalagi pencandu narkoba di Sumut telah mencapai 500 ribu orang,” ucapnya.

Dalam seminar yang digelar, Kamis (4/7) ini hadir pembicara-pembicara nasional yakni, Jesse A Monintja sebagai MA Psi sebagai Psikolog, Direktur RS Columbia Asia, Dr Adlin Adnan Sp THT, KL, Asosiasi Dosen Indonesia, Prof Dr Armai Arief, MA, dan mewakili BNN RI, hadir Anggota DPR RI Anhar Nasution

Jesse pada materinya menjelaskan, bahwa safe house atau metode baru tersebut merupakan pusat pemulihan penyalahguna zat adiktif yang akan dibangun sebuah klinik adiksi Outpatient. Klinik ini yang nantinya menjadi tempat aman bagi pengguna untuk terapi sekaligus perlindungan dari faktor-faktor berisiko yang dapat menjadi pemicu untuk menggunakan drugs.

Klinik Pasien

Ia juga menambahkan, dalam klinik tersebut nantinya pasien dapat mengikuti kegiatan sehari-hari mereka seperti sekolah, kerja dan usaha. “Jadi cara ini sudah diterapkan di Amerika sejak puluhan tahun yang lalu. Sementara saya sendiri sudah menggunakan cara ini tahun 1999 kepada pasien-pasien saya yang menjadi pengguna narkoba. Makanya saya katakan bahwa ini paradigma baru untuk perawatan penderita adiksi,” ujarnya.

Menurutnya, selama metode ini diterapkan, belum terdapat kendala yang berat. Hanya saja yang menjadi kendala dalam pelaksanaan metode ini adalah mencari ribuan konsuler yang ditugaskan dalam klinik tersebut.

Sementara itu sebelumnya, Ketua BNN Sumut, Rudi menjelaskan metode ini merupakan metode yang ditangani secara langsung tanpa harus mengekang mereka di pusat rehabilitasi. “Para pecandu itu bukan penjahat. Mereka adalah orang yang terkena penyakit dan harus diobati, mereka generasi bangsa yang harus diselamatkan. Dan mereka adalah orang yang terpuruk dan harus dibangkitkan,” ucapnya.

Yang terpenting dalam metode ini nantinya adalah motivasi. Seorang pecandu sangat membutuhkan motivasi. Menambahkan Rudi, Pembina YBKI, Hj Indah mengatakan, seminar ini diadakan karena rasa panggilan hati. “Sesuai dengan kepedulian yayasan kita, maka kita ingin menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya narkoba. Makanya kita akan bekerjasama juga dengan RS Columbia Asia untuk penanganan korban pencandu narkoba yang kurang mampu. Penanganan ini merupakan salah satu bentuk CSR rumah sakit tersebut,” ucap Indah. (NG)

Close Ads X
Close Ads X