Usai Ditembak Dituduh Curi Sawit

Binjai | Jurnal Asia
Ipan Syahputra Barus (23) bernasib apes. Satpam PT Lonsum ini terkapar setelah satu butir timah panas yang muntah dari pistol petugas bersarang di mata kakinya. Ipan juga dipaksa menandatangani surat perintah penahanan dirinya sebagai tersangka pencurian kelapa sawit.
Ipan yang ditemui di ruang Seruni RSU Bangkatan Jalan Sultan Hasanuddin, Senin (10/2), terbaring lemas ditemani beberapa anggota keluarga, termasuk ibu kandungnya, Yanti.
“Aku ini satpam di PT Lonsum dan perkebunan milik Pak Indra,” Ipan memulai ceritanya kepada wartawan. Ifan mengaku ditembak di perkebunan Afdeling II TM 1991 Simpang Titi Bendo, Tanjung Keliling, Kecamatan Salapian pada Jumat (7/2) sekira pukul 20.30 WIB.
Ipan yang baru pulang kerja mengaku distop petugas kepolisian yang di-BKO-kan di PT Langkat Nusantara Kepong (LNK). “Aku naik motor dan distop mereka. Salah satunya aku ketahui bernama Pak Toyo, personil Polres Langkat. Mereka berjumlah empat orang menggunakan senjata laras panjang,” ucapnya.
Tanpa tedeng aling-aling, oknum petugas tersebut langsung meletuskan senjata api sebanyak lima kali, hingga membuat korban melompat dari sepeda motor dan kakinya terkena peluru.
Setelah terkapar, oknum petugas itu menyebut Ipan pelaku pencurian dan menghilangkan barang bukti sawit curian milik PT LNK. “Aku sempat ditahan dengan tuduhan pencurian,” tutur warga Dusun Permadi, Desa Padang Cermin, Kecamatan Selsei, Kabupaten Langkat ini.
Ipan juga dipaksa menandatangani surat perintah penahanan No SP Han/21/II/2014/ Reskrim. Namun ditolak oleh Ipan. “Aku tidak mau mereka (petugas, red) datang ke rumah sakit dan memaksaku menandatangani surat itu,” katanya diamini anggota keluarga.
Hingga kemarin, sejumlah petugas kepolisian terlihat berjaga-jaga dan terus memaksa Ipan untuk menandatangani surat tersebut. Ipan dan keluarganya mengaku merasa terancam. “Walau mereka memaksa, anak kami tidak akan menandatangani surat itu. Karena dia (Ipan, red) tidak melakukan pencurian,” tegas Yanti.
Pihak keluarga, katanya, siap melaporkan oknum petugas yang bertindak arogan. “Kami tidak terima,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan belum diperoleh informasi resmi tentang penembakan Ipan dari Polres Langkat. (Trio)

Close Ads X
Close Ads X