Pria Tanpa Identitas Terlindas Kereta Api

Tebingtinggi | Jurnal Asia
Sesosok mayat pria tanpa identitas (Mr X) yang diperkirakan berumur antara 30 hingga 45 tahun ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Kepala korban remuk dan terpisah dari tubuhnya, tangan sebelah kiri serta kedua kaki korban juga putus setelah terlindas kereta api penumpang Sri Bilah jurusan Medan-Rantau Prapat, Kamis (19/11) malam.

Kejadian sadis ini terjadi di kawasan jembatan perlintasan Kereta Api Sri Padang KM 79/400, Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi. Informasi dihimpun dari sejumlah sumber, Jumat (20/11) menyebutkan, kereta api penumpang Sri Bilah dari arah Medan menuju Rantau Prapat dengan masinis Suherman (28) serta Melki Saragih (28) melihat korban dalam posisi sedang tertidur telungkup di atas rel kereta api.

“Sebelum kejadian, klakson kereta api sudah berkali-kali kami bunyikan namun pria yang tidur di atas rel tidak perduli hingga kereta akhirnya Melindasnya,” ujar Suherman, Mainis Kereta Api penumpang Bisnis-Eksekutif 4 V 50 Sri Bilah jurusan Rantau Prapat.

Kejadian tersebut akhirnya dilaporkan Masinis ke pihak Stasiun Kereta Api Tebingtinggi yang selanjutnya diteruskan ke pihak Polsek Rambutan. Mendapat informasi tersebut, Polsek Rambutan yang langsung dipimpin Kapolsek, AKP Hendrik Situmorang turun ke lokasi kejadian lalu melakukan olah TKP.

Akibat terlindas kereta api tersebut, kondisi korban yang belum diketahui identitasnya itu sangat mengenaskan. Bagian kepala korban terpisah dengan tubuhnya serta telah hancur dan terlihat berceceran di sekitar jasadnya. Sementara pada lengan kiri korban yang terdapat tato bintang dari bagian siku telah putus dan kedua kaki korban juga telah remuk dan putus.

Di lokasi kejadian, petugas kepolisian menemukan topi dan sebungkus rokok serta sendal yang diduga milik korban. Sedangkan dari saku celana korban petugas hanya menemukan sejumlah uang. Kartu iendtitas tak berhasil ditemukan dari lokasi kejadian.

Jasad korban akhirnya dibawa ke RSUD Kumpulan Pane Tebingtinggi guna dilakukan visum. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengaku mengenal dan mengaku sebagai keluarga korban.
(selamat riadi)

Close Ads X
Close Ads X