Medan | Jurnal Asia
Selama Operasi Patuh Toba yang dimulai 4-14 Juli 2013, Satlantas Polresta Medan menilang 6.011 pengendara yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas. “Ada 6.011 jumlah pelanggaran dan kita kenakan tilang dan pelanggaran yang paling banyak kelengkapan sepedamotor dan pengendara tidak yang tidak memakai helm,” kata Kasat Lantas Polresta Medan Kompol M Budi Hendrawan kepada wartawan, Minggu (14/7).
Budi kemudian merincikan 6.011 tilang yakni jenis pelanggaran paling banyak pengendara tidak pakai helm mencapai 1.413 tilang, melanggar rambu 1.082 tilang, muatan 116 tilang, tidak lengkap kendaraan 1.930 tilang, surat kendaraan 1.123 tilang. “Barang bukti yang diamankan 2.051 SIM, 3.285 STNK, 673 sepedamotor,” jelas Kompol Budi Hendrawan.
Sedangkan jumlah kecelakaan lalu lintas jelasnya, 16 kasus dengan korban meninggal dunia 2 orang, luka berat 11 orang, luka ringan 12 orang dengan kerugian material Rp34.850.000.
Sat Lantas Polresta Medan juga lanjutnya, telah melakukan pendidikan masyarakat (Dikmas) Lantas dan penyuluhan sebanyak 134 kali, penyebaran stiker 800, spanduk 40.
“Operasi Patuh akan berakhir 17 Juli 2013 dan Sat Lantas Polresta Medan berupaya menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dengan melakukan penindakan terhadap pengendara yang tidak tertib lalu lintas,” tegas Budi.
Selain itu lanjutnya, Operasi Patuh ini mempunyai tujuan dan sasaran, terciptanya situasi kamseltibcar (keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran) lalu lintas yang aman, tertib, lancar dan selamat serta menurunnya kecelakaan lalu lintas. Kemudian meningkatnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas serta mengurangi tingkat pelanggaran lalu lintas terutama bagi pengemudi kendaraan bermotor.
“Terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap polri dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas. Menurunnya kecelakaan lalu lintas dan korban laka lantas yang berakibat fatal. Menurunnya tingkat pelanggaran, kemacetan dan kesemerawutan lalu lintas,” katanya. (Bowo)