Majikan Pekerja Asal Kupang yang Tewas belum Tersangka

Medan | Jurnal Asia
Petugas Unit Judisila Polresta Medan kembali mengamankan empat orang pekerja dibawah umur asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (24/2) siang. Dengan begitu, total 14 pekerja yang sudah diamankan menyusul kematian seorang rekan mereka, Marnibaur (sebelumnya diberitakan Murni Baun).
“Keempatnya dijemput dari tempat terpisah berdasarkan keterangan pemilik usaha, Mohar,” kata Kanit Judisila, AKP Jama K Purba.
Ia mengatakan total pekerja yang diamankan sebanyak 14 orang. Minggu (23/2), petugas mengamankan 14 pekerja tetapi dua dipulangkan karena sakit. “Bukan 16 orang, tapi 14,” ujarnya.
Apakah Mohar ditetapkan sebagai tersangka dugaan penganiayaan dan mempekerjakan anak dibawah umur, Jama mengaku masih diselidiki pihaknya. “Kasusnya nanti akan dipaparkan Kapolresta atau Kasat Reskrim,” tandasnya. Terpisah, Kepala Lingkungan (Kepling) I Kelurahan Titi Kuning, Medan Johor, Wagiran, membenarkan kalau Mohar yang keturunan Tionghoa asli warga Komplek Family, Jalan Brigjen Katamso.
“Secara lisan dia (Mohar, red) pernah melapor mempekerjakan beberapa orang. Tapi itu tiga tahun lalu. Setelah itu tidak pernah lagi melapor,” ucapnya.
Wagiran menyebut Mohar seorang pengusaha sarang dan telur burung walet. “Dia membeli sarang walet dari luar, lalu dibersihkan pekerjanya,” katanya. Ia juga menyebut pihak keluarga Marnibour keberatan dengan kematian pekerja asal Kupang itu, yang diduga akibat penganiayaan.
“Senin (17/2), dia dilarikan ke klinik depan komplek karena sakit perut. Besoknya kembali berobat ke klinik karena penyakitnya kambuh. Disitulah dia dirujuk ke Rumah Sakit Methodist dan meninggal Rabu (19/2),” beber Wagiran. Selanjutnya jenazah Marnibour dibawa ke RSUD Pirngadi untuk diotopsi. Jenazah Marnibour tiba di kampung halamannya di Kupang pada Sabtu (22/2) malam. (Bowo)

Close Ads X
Close Ads X