Mahasiswa Tabrak Pohon

Medan | Jurnal Asia
Gara-gara mengelakkan razia lalu lintas yang digelar polisi, Wirjan Fahroji (23) warga Jalan Mapelindo Kecamatan Medan Perjuangan terpaksa mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Imelda Medan, Selasa (16/7) siang. Mahasiswa Potensi Utama ini mengalami luka di bagian kaki dan bibirnya akibat menabrak pohon hingga tumbang di kawasan Jalan Bilal Medan.
Peristiwa nahas yang menimpa Wirjan itu terjadi saat ia akan menuju kampusnya di Jalan Kolonel Yos Sudarso. Namun, saat melintas di Jalan Bilal tepatnya Simpang Empat Krakatau, ia kaget melihat puluhan petugas Sat Lantas Polresta Medan sedang melakukan razia Ops Patuh Toba. Diduga tidak memiliki kelengkapan surat-surat dan gugup melihat ada razia, Wirjan pun coba menerobos traffic light yang saat itu masih menunjukkan tanda berhenti (lampu merah,red).
Melihat aksi nekad Wirjan, puluhan personil kepolisian pun coba menhadang laju kendaraan pria berpostur kurus itu. Cepatnya laju kendaraan Wirjan, membuat sejumlah petugas kelimpungan memberhentikannya. Saat itu pula, sepeda motor Satria FU BK 4799 AAV yang dilajukan Wirjan, tak setabil hingga menabrak median jalan.
Kejadian itu membuat Wirjan terpelanting kebagian kanan dan menghantam sebatang pohon hingga
patah. Akibat kejadian itu, Wirjan langsung tak sadarkan diri di lokasi kejadian. Melihat
kondisi korban, sejumlah personil kepolisian langsung memabawa korban ke rumah sakit
Imelda menggunakan mobil pick-up.
Namun, keterangan dihimpun dilokasi kejadian mengatakan kalau, peristiwa yang mengakibatkan korban terjatuh itu akibat dipukul oleh petugas lalulintas yang coba memberhentikan kendaraan korban. Sejumlah warga menuturkan, saat Wirjan menerobos lampu merah, tiga orang petugas kepolisian mengejar korban dan langsung memukul bagian kepala hingga Wirjan terjatuh dan tak sadarkan diri.
“Tadi dia memang menerobos lampu merah, saat itu tiga orang polisi langsung mengejarnya dan memukul bagian kepalanya hingga jatuh,” tukas seorang penarik becak bermotor yang mengaku bermarga Silitonga.
Pernyataan Silitonga berbeda pula dengan seorang security bernama Saydina Ali, yang juga melihat langsung kejadian itu. Pria itu menyebutkan kalau korban jatuh akibat gugup dihadang polisi. “Kalau masalah di pukul saya tidak mengetahui pasti. Tapi saya melihat dia jatuh lantaran gugup saat dihadang petugas lantaran menerobos lampu merah,” tutur Saydina Ali.
Sementara, korban saat di dimintai keterangan di rumah sakit Imelda, mengatakan kalau dirinya tidak ingat apa-apa. Bahkan saat ditegaskan dirinya ada dipukul oleh petugas kepolisian, Wirjan mengaku tidak mengetahuinya.” Aku enggak ingat apa-apa bang, yang ku ingat aku mau pergi kuliah, tiba-tiba aku udah ada dirumah sakit. Kalau masalah di pukul aku tidak tahu bang,” ujarnya sembari menahan rasa sakit di bibirnya.
Di temapat terpisah, Briptu A Manan Sinaga petugas Sat Lantas Polresta Medan, yang saat itu ikut dalam razia, mengatakan kalau pihaknya sama sekali tidak ada menyentuh korban. “Memang saat itu dia melanggar lalu lintas, pas mau diberhentikan dia ngebut aja, terus kami lihat dia sudah jatuh menabrak median jalan. Saya mengantar dia kerumah sakit. Tidak ada petugas memukul korban, mungkin dia yang gugup melihat razia petugas,” tandas A Manan. (bowo)

Close Ads X
Close Ads X