Empat Begal Sadis di Medan Menggelepar Kakinya Bolong Ditembak Polisi

Medan | Jurnal Asia
Personel Unit Opsnal Ditreskrimum dan Resmob SatBrimob Polda Sumut meringkus 4 pelaku komplotan begal sadis yang beraksi di seputaran kota Medan dengan cara merampas kendaraan dan melukai korbannya.

Dalam pengungkapan itu, keempat pelaku begal menggelepar terkapar setelah kakinya bolong diterjang timah panas polisi, lantaran melawan saat disergap.

Informasi dihimpun wartawan, Senin (4/5/2020) adapun keempat pelaku begal yang diamankan yakni HP alias Baweng (29) yang berperan sebagai joki dan AGP (20) yang berperan sebagai eksekutor.

Baca Juga : Puluhan Orang Terjaring Razia Masker di Pajak Pagi Jl Gurilla

“Kedua pelaku ditangkap pada pagi tadi sekitar pkl 09.15 wib di Jalan Raya Jati III. Saat tim sedang mobile, menghentikan pelaku melihat ciri-ciri pelaku sama dengan keterangan saksi korban,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja lewat siaran pers.

Kemudian pelaku begal Pentus (21) warga Jalan Tuba II Gang Tapanuli dan YM alias Aan (20). Dijelaskan Kombes Tatan, Pentus berperan sebagai eksekutor yang menodong dan melukai korban menggunakan senjata tajam (Sajam).

“Pelaku Pentus ditangkap di salah satu warnet Jl Tembung V Medan, setelah menjual barang bukti. Sedangkan Aan berperan sebagai joki ditangkap di sekitar rumahnya,” ungkap Kabid Humas.

Ia mengatakan keempat komplotan perampok ini beraksi di dua lokasi berbeda yakni di Jl. Cemara Kel Pulo Brayan, Medan Timur dan di Jl AH Nasution / Under Pass depan KFC Titi Kuning Medan.

“Barang bukti yang diamankan dari para pelaku yaitu sepasang plat BK 1577 AHB, kendaraan bermotor hasil Kejahatan, 2 Ranmor sarana kejahatan dan 1 senjata tajam,” ucap Kabid Humas Polda Sumut.

Baca Juga : Rektor Terpilih Kuswandi Bertekad Kembalikan Kejayaan ITM

Tatan menyampaikan agar masyarakat sesegera mungkin melaporkan apabila ada tindak kejahatan yang terjadi di sekitar pada kantor polisi terdekat agar dapat ditindak lanjuti

“Kepada masyarakat agar lebih waspada karena kejahatan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, mengingat saat ini sedang melaksanakan bukan suci ramadhan di tengah pandemic covid -19,” tandasnya.(wo)