Densus 88 dan Jaringan Blackberry “Dikerahkan”

Medan | Jurnal Asia

Hingga hari keempat kerusuhan Lapas Kelas I Tanjung Gusta, petugas kepolisian terus mengerahkan kekuatan ekstra untuk memburu ratusan narapidana yang kabur. Berbagai upaya pun dilakukan, Detasemen Khusus 88 Anti Teror diterjunkan untuk menangkap empat narapidana kasus terorisme. Selain itu, jaringan ponsel pintar blackberry dengan PIN 28261BA4 dibuka online untuk menampung informasi demi informasi.
“Kita sudah umumkan PIN Blackberry sehingga dari Polres dari wilayah lain atau di Polda wilayah lain, apabila ada menangkap bisa mengirimkan foto napi melalui blackberry,” tegas Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta Karo Karo, Senin (15/7) sore.
Pin Blackberry yang bernomor 28261BA4 atas nama Mazul (Masrul Zulkarnaen). Pin blackberry ini merupakan nama Petugas Pos Penangkapan yang berada di Lapas Tanjung Gusta. “Jadi rekan datang saja ke Pos Lapas apabila mengetahui,” terang Kapolresta.
Lanjut Nico menjelaskan, sistem kerja Blackberry ini, apabila Petugas Polda dan Polres wilayah lain ada menangkap narapidana kabur bisa langsung mengirimkan foto. Selanjutnya Tim Pos Penangkapan akan segera mencocokkan foto itu. “Jadi, apabila petugas polisi ada yang menangkap akan mengirimkan foto, selanjutnya kami cocokan terlebih dahulu,” tegasnya lagi.
Selain itu, pihak kepolisian juga akan mengupdate berapa tahanan yang sudah tertangkap. Pengupdate-an itu dilakukan dalam sehari dua kali yakni tiap pukul 08.00 WIB dan 20.00 WIB. “Pihak kepolisian juga melakukan up date tangkapan napi dua kali sehari yakni jam delapan pagi dan jam delapan malam,” katanya.
Sampai saat ini, pihak kepolisian telah mengamankan 99 orang narapidana dari 212 yang kabur. “Tahanan kabur 212 orang, yang sudah kita tangkap 99 orang,” tambah Nico
Sementara informasi diperoleh, dari sembilan terpidana teroris yang berhasil melarikan diri, pihaknya berhasil mengamankan lima orang. Mereka adalah Anton Sujarwo alias Supriyadi, Abu Azam alias Zumirin alias Sobirin, Jaja Miharja alias Ashim alias Syafrizal, Gema Ramadhan, dan Beben Khairul Rizal alias Samson.
Nico mengatakan untuk memburu empat napi teroris lainnya, pihaknya menjaga ketat akses keluar masuk Sumut. Bahkan, Poldasu sudah koordinasi dengan pihak Polda Riau, Polda Aceh, dan Polda Sumbar, yang merupakan wilayah perbatasan dengan Sumut. Langkah itu diambil untuk antisipasi napi kabur ke luar Sumut. (bowo)

Close Ads X
Close Ads X