BREAKING NEWS : Puluhan Warga Desa Sei Rotan Demo Polsek Percut, Minta Warga Dibebaskan

Ratusan warga menggelar aksi unjuk rasa di depan Polsek Percut Sei Tuan. JA

 

Medan | Jurnal Asia
Puluhan warga dari Jalan Sidumolyo Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Polsek Percut Sei Tuan Jalan Letda Sujono Medan, Senin (6/7/2020) sore.

Aksi unjuk rasa ini digelar mendesak pihak kepolisian untuk membebaskan salah seorang warga bernama Sarpan (57) yang menjadi saksi kasus pembunuhan buruh bangunan yang menewaskan Dodi Somanto alias Andika (41) di Jalan Sidumolyo Gg Gelatik Pasar 9 Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan.

“Bebaskan, bebaskan,” teriak warga.

M Sadan (20) anak saksi mengatakan ayahnya sudah 5 hari berada di Polsek Percut Sei Tuan. “Begitu kejadian ayah saya dibawa ke Polsek dimintai keterangan sampai sekarang belum dipulangkan,” katanya.

Baca Juga : Kuli Bangunan Tewas Dicangkul, Warga Sebut Pelaku ‘Gila’ Kebanyakan Nyabu

Ia mengatakan saat kejadian, Kamis (2/7/2020) kemarin, Sarpan bekerja bersama korban di rumah merehab kamar ibu Lomo (60). “Ayah saya tukang, korban kernetnya,” ujarnya.

Saat bekerja, dikatakannya, pelaku berinisial A (24) datang dan mencangkul kepala korban hingga tewas. Karena berada di lokasi, Sarpan dibawa ke Polsek untuk dimintai keterangan.

“Keluarga mau lihat juga tidak diperbolehkan, janjinya semalam Minggu (5/7/2020) mau dipulangkan ternyata belum, makanya kami warga datang menjemput minta warga dibebaskan,” katanya.

Pantauan wartawan terlihat aksi massa turut membawa poster mengecam tindakan pihak penyidik yang belum memulangkan saksi tersebut.

Sebelumnya, warga yang bermukim di Jalan Sidumolyo Gg Gelatik Pasar 9 Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan digemparkan dengan peristiwa pembunuhan sadis, Kamis (2/7/2020) sekitar pukul 13.30 WIB.

Korban yang merupakan kuli bangunan bernama Dodi Somanto alias Andika (41) tewas dengan kondisi mengenaskan setelah bagian kepalanya dicangkul oleh pelaku.

Informasi dihimpun wartawan, peristiwa maut ini bermula ketika korban bersama temannya bekerja merehab dinding kamar rumah ibu Lomo (60). Siang itu, korban baru saja memulai bekerja setelah istirahat makan siang.

Nah, ketika korban dalam keadaan jongkok dan sedang mengaduk aduk semen yang telah dimasukkan di dalam ember saat berada di ruang tamu, tiba tiba seorang pemuda berinisial A (24) datang dan mengayunkan cangkul menebas leher korban.(wo)

Close Ads X
Close Ads X