Kacamata

Selamat Hari Koperasi

Kata koperasi tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Ia tumbuh dari kalangan rakyat, tepat saat sistem kapitalis berkuasa dan memicu penderitaan secara ekonomi dan sosial. Akibat sama-sama menderita, sejumlah masyarakat kemudian bersatu untuk membantu yang berada dalam kesulitan.

Sebenarnya, ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, bernama R Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan bank untuk pegawai negeri. Cita-cita dan semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode. Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr Sutomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memerbaiki kehidupan rakyat. Sekira tahun 1915, dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan di tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatiev. Di tahun itu pula, dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memerjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Dua tahun berselang, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memerjuangkan penyebarluasan semangat koperasi. Hingga akhirnya, sekira tanggal 12 Juli 1960, Wakil Presiden, Drs Muh Hatta mendeklarasikan Hari Koperasi Nasional yang diperingati setiap tahun.

Tak bisa dipungkiri, sektor perkoperasian cukup diperhitungkan di negeri ini. Salah satu buktinya, ada lembaga negara berbentuk kementerian yang memang khusus mengurusi masalah perkoperasian. Hanya saja, masih sedikit masyarakat yang menikmati program perkoperasian, utamanya pinjaman permodalan untuk pelaku usaha kecil dan menengah. Padahal, tujuan utama pembentukan koperasi untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota-anggotanya, dengan jalan menyelenggarakan aktivitas ekonomi secara bersama-sama.

Satu hal penting yang mungkin dilupakan adalah kolektivitas merupakan kekuatan koperasi. Maju mundurnya suatu koperasi ditentukan oleh seberapa mampu para anggotanya memertahankan kolektivitas itu. Dengan kata lain, kolektivitas modal sosial yang sangat diperlukan untuk mencapai kemajuan. Betapapun umumnya perekonomian rakyat berukuran dan bermodal kecil, jika bersatu, maka akan kuat. Ironisnya, hal itu masih jauh dari harapan.
Agaknya, momentum peringatan Hari Koperasi Nasional yang jatuh pada tanggal 12 Juli 2013, bisa dijadikan introspeksi diri seluruh pihak terkait dan masyarakat, agar ke depan lebih tepat sasaran dan efektif dalam menerapkan program kerja. Apalagi, pemerintah terlanjur mengklaim, kehadiran koperasi akan mendongkrak kesejahteraan hidup masyarakat menjadi lebih baik. Selamat Hari Koperasi!

f3rry_w4hyud1@yahoo.co.id

Close Ads X
Close Ads X