Sukses Murray Serba Tujuh

Andy Murray and Novak Djokovic--foto HLLondon | Jurnal Asia

Untuk pertama kalinya sejak tahun 1936, Andy Murray mampu meraih trofi Wimbledon setelah mengalahkan rivalnya yang juga petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic tiga set langsung 6-4, 7-5 dan 6-4 di All England Club Center Court, Minggu (7/7) waktu setempat. Ternyata, sukses yang diraih petenis 26 tahun itu berkaitan erat dengan angka tujuh.
Keberhasilan Murray di Wimblwdon menjadikannya pemain putra Inggris Raya pertama yang mampu menjadi juara dalam 77 tahun terakhir setelah Fred Perry melakukannya di tahun 1936.
Angkat tujuh lainnya adalah, laga ini digelar pada tanggal 7 Juli dan Murray melawan Djokovic yang berusia tujuh hari lebih muda. Murray lahir 15 Mei 1987, sementara Djokovic 22 Mei.
Orang Britania Raya terakhir yang menjuarai Wimbledon adalah petenis putri Virginia Wade pada tahun 1977.
“Aku menyadari betapa setiap orang ingin melihat orang Inggris Raya menjadi pemenang di Wimbledon dan aku harap semuanya menikmati ini. Aku harap kalian semua menikmatinya. Aku melakukan yang terbaik!” ujar Murray seperti dikutip BBC.
Usai laga, Murray mengaku sangat bangga karena mampu mengakhiri penantian panjang Inggris Raya meraih gelar Wimbeldon selama 77 tahun.
“Saya menyadari betapa setiap orang ingin melihat orang Inggris Raya menjadi pemenang di Wimbledon. Saya harap semuanya menikmati ini. Saya harap kalian semua menikmatinya. Saya melakukan yang terbaik,” ujar Murray seusai pertandingan seperti dikutip BBC.
Gelar juara di Wimbledon ini menjadi gelar grand slam kedua bagi Murray. Sebelumnya tahun 2012 lalu, Murray memenangi AS Terbuka juga dengan mengalahkan Djokovic di final.
Sementara, Djokovic yang jadi petenis ranking satu dunia tak mau beralasan atas kekalahannya. Sepanjang pertandingan, Djokovic memang lebih sering melakukan kesalahan. Statistik pertandingan mencatat unforced errors yang dilakukan oleh petenis asal Serbia itu mencapai 40. Sementara Murray hanya melakukan 21 kali kesalahan.
Djokovic juga beberapa kali gagal mengendalikan emosinya. Dia sempat melakukan protes keras kepada umpire soal bola pengembalian Murray yang dinilainya keluar.
“Jelas aku kecewa, tapi Anda tidak bisa memenangi semua pertandingan. Aku kalah dari pemain yang lebih baik hari ini. Dia lebih sabar di momen-momen penting. Aku minta maaf karena tidak bisa menunjukkan permainan terbaikku ketika aku harus melakukannya,” ujar Djokovic kepada BBC Sports. (Net)

Close Ads X
Close Ads X