Tantangan Masalah Pangan Semakin Berat

Rantauprapat – Tantangan dunia ke depan semakin berat, khususnya masalah pangan yang menjadi isu sangat krusial, dimana jumlah kebutuhan pangan yang terus meningkat, harga pangan yang fluktuatif, adanya perubahan iklim dan bencana alam serta sumberdaya alam yang semakin terbatas dan terdegradasi.

Namun hal tersebut dapat diatasi jika seluruh elemen masyarakat saling bekerjasama memanfaatkan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan pangan, terutama kelembagaan yang dapat bersinergi dengan kelembagaan petani dan khususnya para pemuda dalam membangun pertanian menuju Sumatera Utara Lumbung Pangan.

Demikian antara lain dikatakan Gubsu Ir HT Erry Nuradi MSi pada puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 37 dan Hari Krida Pertanian (HKP) ke 45 serta Bulan Bakti Peternakan Tingkat Provinsi Sumatera Utara.

Acara tersebut dilaksanakan di Lapangan Bola Kaki Desa Sidorukun Kecamatan Pangkatan, baru-baru ini, dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu serta Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Utara dan Labuhanbatu.

Berdasarkan data statistik Suma­tera Utara Tahun 2015, jumlah pemuda di Sumatera Utara sekitar 5.626.541 jiwa dari jumlah penduduk sekitar 14.102.911 jiwa, artinya sekitar 39,90 persen penduduk Sumatera Utara adalah pemuda.

“Jika terdapat setengah atau sekitar 2,8 juta jiwa pemuda yang handal berada di sektor pertanian, maka masalah pangan pada saat ini dapat diatasi,” jelas Gubsu.

Bupati Labuhanbatu H Pangonal Ha­ra­hap pada kesempatan itu menga­takan, bahwa masyarakat Sumatera Utara yang datang ke Labuhanbatu ini lebih kurang 1000 orang, artinya Labuhanbatu ini mempunyai tamu yang banyak, pasti menambah pemasukan bagi masyarakat Labuhanbatu.

“Untuk itu kepada Gubernur kami mengucapkan terima kasih karena Labuhanbatu dihunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 37 dan Hari Krida Pertanian (HKP) ke 45 serta Bulan Bakti Peternakan Tingkat Provinsi Sumatera Utara.

Kata Pangonal, Tahun 2016 Kepa­la Dinas Pertanian sangat banyak menyumbangkan benih padi di Labu­hanbatu, hampir 2.150 ton, tapi di tahun 2017 tak ada lagi.

“Karena kalau dihitung-hitung Labuhanbatu ini swasembada untuk pangan, untuk itulah kedatangan Gubernur ke Labuhanbatu sangat banyak menguntungkan masyarakat Labuhanbatu dengan membawa bantuan dan sembako,” ungkapnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pa­ngan dan Peternakan Sumatera Utara Ir Dahler MMA dalam lapo­rannya menjelaskan, bahwa tujuan pelaksanaan peringatan ini adalah untuk membangun kesada­ran masyarakat akan arti penting pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di tingkat keluarga, regional dan nasional, sekaligus menumbuhkan dukungan dan partisipasi masyarakat guna memperkuat pembangunan ketahanan pangan nasional.

Menurut Dahler, pada kesempatan peringatan ini juga dilaksanakan penyerahan bantuan langsung masyarakat dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura dan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara.

“Bantuan langsung kepada masyarakat ini dimaksudkan untuk memotivasi peran serta masyarakat dalam memberhasilkan pembangunan pertanian di Sumatera Utara,”jelasnya. (robet)

Close Ads X
Close Ads X