Tanah Karo | Jurnal Asia
Desa Sukatendel kembali diterjang banjir lahar dingin Sinabung, Rabu (19/2) sore. Banjir lahar dingin yang begitu cepat turun dari puncak Sinabung mengakibatkan akses jalan Tiganderket ke Kutabuluh menjadi terputus. Akibat terjangan lahar dingin ini, para pengguna jalan kendaraan roda dua maupun empat yang menggunakan jalur ini terpaksa melalui jalur lain dari Desa Batukarang dan Desa Jandimeriah.
Menurut penuturan A br Perangin-angin (48), warga Desa Sukatendel kepada wartawan termasuk Jurnal Asia, pada sore itu sekitar pukul 14.30 WIB terjadi hujan deras lebih kurang 1 jam lamanya. Dalam waktu yang tidak lama terdengar suara desus air dan suara dentakan batu dari puncak maupun lereng Sinabung.
Namun dalam tempo beberapa menit saja, suara air makin mendekat cukup keras rupanya banjir lahar dingin.“Warga yang bermukim tidak jauh dari jalur lahar dingin telah berhamburan ke luar rumah untuk menghindar lebih jauh. Karena secara tidak dapat diduga, lahar bisa saja berdampak lebih luas dari sebelumya yang dapat mengancam warga Desa Sukatendel,” katanya.
Pelaksana Kepala Desa Sukatendel, Rahmat Perangin-angin, menjelaskan pada saat hujan deras terjadi telah diimbau kepada warga Sukatendel sekitar 50 KK bermukim dekat dengan jalur lahar untuk berjaga-jaga dan menghindar lebih jauh.
“Karena setiap saat, bisa saja tiba-tiba terjadi banjir lahar yang dapat mengacam warga. Untung saja hingga saat ini, banjir lahar belum ada memakan korban jiwa,” kata Rahmat.
Rahmat menambahkan, lebih kurang 3 jam lamanya banjir lahar baru mengalami ke surutan dan sempat membuat transportasi dari Tinderket ke Kutabuluh terputus. Pada awalnya ketinggian air banjir mencapai 1,5 meter dengan membawa batu, lumpur, kerikil, pasir, potongan kayu sampai ukuran besar turut hanyut.
Dia merinci, sekitar 15 hektar lahan pertanian, tanaman warga Desa Sukatendel telah mengalami kehancuran dan mengalami kerugian yang cukup besar. Tanaman warga ikut hancur seperti padi, kakao, cabai, tomat, tembakau, kopi dan sebagainya.
“Hendaknya Pemkab Karo secepat mungkin melakukan perbaikan atau membuat jembatan pada jalur lahar ini. Apabila tidak secepatnya diatasi, bisa memungkinkan banjir lahar akan merengut korban jiwa terutama bagi warga Desa Sukatendel,” ujar Rahmat. (hermon ginting)