Status Global Geopark Harus Jadi Ajang Promosi Danau Toba

Medan | Jurnal Asia
Penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark harus bisa dimanfaatkan pemerintah daerah maupun pelaku pariwisata untuk mempromosikan Danau Toba. Itu dilakukan agar menarik minat kunjungan turis manca negara datang ke Sumatera Utara (Sumut).

Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan mengatakan, salah satu cara yang perlu dilakukan adalah membangun sebuah museum yang menggambarkan bagaimana mulanya Danau Toba terbentuk. Selain menjadi salah satu spot pariwisata baru, museum itu nantinya juga bisa memiliki nilai pendidikan bagi generasi muda.

“Saya terinspirasi dan tertarik dengan museum tsunami di Banda Aceh,” ujarnya, Jumat (10/7/2020).

Dikatakannya, museum itu nantinya dibangun dengan konsep digital sehingga pengunjung yang masuk seakan berada di masa awal terbentuknya Danau Toba.

Baca Juga : Pemerintah akan Salurkan Dana 2,7 Triliun di 5 Kawasan Wisata, Danau Toba Termasuk?

“Tak hanya di museum, video singkat sejarah pembentukan Danau Toba juga bisa disiapkan di kapal-kapal feri yang sedang mengelilingi Danau Toba,” kata Sofyan.

Di sisi lain, masyarakat di kawasan Danau Toba juga harus semakin dipersiapkan untuk menerima kunjungan pariwisata. Bukan hanya pemilik penginapan, pedagang souvenir ataupun rumah makan saja, tetapi masyarakat yang lain juga perlu dipersiapkan.

“Tanah di sekitaran danau toba itu kan subur, karenanya ke depan kita perlu dorong pengembangan desa wisata berbasis pertanian termasuk pengembangan homestay,” sebutnya.

Politisi PDI Perjuangan ini memastikan, akan meminta Kementerian Pariwisata memasukkan kawasan Danau Toba sebagai lokasi pengembangan hampir 120 desa wisata di tahun ini.

“Saya punya keyakinan, untuk bisa mampu memperjuangkan aspirasi saya agar desa wisata di daerah sana bisa dikembangkan,” tegasnya.

Tetapi untuk memastikan manfaat positif dari penetapan status Geopark ini bisa dirasakan, maka yang paling penting menurut Sofyan adalah kemauan pemerintah daerah mau pun masyarakat di kawasan Danau Toba dalam menerima masuknya pariwisata.

“Tapi ini semua berpulang kepada masyarakat dan Pemda setempat, siap tidak mengembangkan pariwisata yang bersih, sehat, aman dan berwawasan lingkungan,” pungkasnya.(nty)