Jakarta | Jurnal Asia
Ahli biologi molekuler Indonesia Ahmad Utomo memaparkan beberapa hal yang membuat penelitian obat Covid-19 Unair dinilai tidak lazim oleh dirinya dan ilmuwan lain.
Ketidaklaziman itu terkait obat dan data hasil pengujian yang dinilai tidak lengkap atau mungkin tidak dipaparkan sepenuhnya.
Selain itu, Ahmad juga menilai pemaparan di evaluasi hasil hanya dijelaskan dengan kalimat yang sangat sederhana.
“Relatif aman diberikan dengan mengevaluasi hasil pemeriksaan klinis, fungsi liver, fungsi ginjal, dan ECG,” tulis paparan hasil uji obat Covid-19 Unair yang dimuat di laman tniad.mil.id.
Ahmad mengatakan, evaluasi suatu penelitian semestinya dipaparkan serinci mungkin, terlebih jika sudah ditayangkan untuk umum. Misalnya, tiap kelompok sembuh di hari keempat, kelima atau keenam.
Kemudian juga tidak dirinci kembali gejala klinis yang dialami pasien seperti apa.
Baca Juga : 141.370 Positif, 94.458 Sembuh dari Covid-19 di Indonesia
“Karena data ini kesannya kok too good to be thrue,” ungkapnya melansir Kompas.com, Senin (17/8/2020) kemarin.
Selengkapnya...
One response to “Pakar Nilai Pengembangan Obat Covid-19 Unair Tak Lazim, Ini Alasannya!”