Kepala Basarnas: Pencarian Aviastar Masih Nihil

Nur Aini adik dari M Nasir, Kepala Bandara Seko, salah seorang penumpang pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM, mendatangi Posko Basarnas di Bandara Lagaligo Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Minggu (4/10). Kedatangan keluarga penumpang pesawat Aviastar untuk mendapatkan informasi terkait keberadaan pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM yang kehilangan kontak di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (2/10). ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/ama/15

Makassar | Jurnal Asia
Proses pencarian pesawat Aviastar DHC6 PK-BRM jenis Twin Otter yang dilakukan tim SAR gabungan masih nihil. Keberadaan pesawat yang hilang kontak pada Jumat (2/10) itu masih misterius. Personel yang ikut dalam pen­carian berjumlah 259 orang di bawah kendali Badan SAR Nasional itu telah menyisir di wilayah Luwu, Enrekang dan Sidrap. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.

“Saya bersama deputi potensi langsung untuk meyakinkan kondisi medan dan kondisi cuaca, ada 3 area upaya pen­­­­carian, semua saya cek langsung, sempat mendarat di perkampungan terpencil sampai saat ini belum membuahkan hasil seperti yang kita harapkan,” ujar Kepala Basarnas FH Bambang Sulistyo dalam keterangan pe­rsnya di landasan pacu Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Minggu (4/10).

Sulis menambahkan, pihaknya me­mahami terkait banyaknya informasi yang menyebutkan adanya warga yang melihat pe­sawat, seperti yang terjadi di Sidrap dan Enrekang. “Situasi medan berat, 80 persen pegunungan, tebing curang, hutan lebat, tidak ber­penghuni, oleh karena itu besok yang pas itu alut (alat utama) adalah helikopter masuk ke celah-celah, sementara pesawat fixed wing fokus di wilayah laut,” pungkas Sulis.

Dilanjut Senin
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Sulistyo selaku Searching Coor­dinator pencarian pesawat Avias­tar DHC6-PK BRM, men­yebutkan pencarian pada Senin (5/10) besok akan fokus menyisir di wilayah perairan Teluk Bone.

“Senin saya tetapkan yang pas itu alut (alat utama) adalah helikopter, masuk ke celah-celah, kemudian fixed wing fokuskan mencari di wilayah laut, kemarin belum difokuskan karena hitungan kita kalau di laut kedalaman 50 meter mulai terapung kalau ada yang terapung biasa hari ketiga atau hari keempat,” ujar Sulis dalam keterangan persnya di Pangkalan TNI AU Sultan Hasa­nuddin, Makassar, Minggu (4/10).

Bambang menambahkan fo­kus pencarian dua pesawat fixed wing mencari wilayah laut, di tiga sektor wilayah Bua ke arah selatan sampai Siwa, Teluk Bone di Kab. Wajo. “Sektor darat sendiri tetap berjumlah 6 sektor pencarian melibatkan SAR Gabungan ber­jumlah 259 personel, namun difokuskan pencarian udara di sektor 1, 2, 5 dan 6, melingkupi Enrekang, Toraja, Sidrap dan Luwu,” tutur mantan pilot jet tempur Hawk-MK 53 ini.

Pada pencarian melalui udara Senin, helikopter milik TNI Ang­katan Darat yang akan dipakai untuk peringatan HUT ke-70 TNI, akan digantikan oleh helikopter milik Basarnas yang didatangkan dari Batam. Helikopter jenis As365 N3+ HR 3602 milik Ba­sarnas di bawah kendali Pilot Mayor Laut (pelaut) Chandra Budiarjo, co pilot Kapten Laut (Pelaut) Hariyanto.

Seperti diketahui, Aviastar berisi 10 orang tersebut hilang pada Jumat (2/10) siang. Se­dianya pe­sawat terbang dari Masamba hendak menuju Ma­kassar. Na­mun baru mengudara 7 menit, pesawat tersebut hilang kontak. (dtc/ant)

Close Ads X
Close Ads X