Jalan Longsor Kawasan Wisata Bukit Lawang Dibiarkan

longsor bl
Langkat|Jurnal Asia
Sudah empat bulan jalan di kawasan wisata Bukit Lawang-Bahorok longsor akibat banjir Desember 2015, hingga Rabu (20/4) masih dibiarkan tanpa pembenahan. Pemkab Langkat terkesan tidak peduli. Akibatnya pengunjung sepi karena merasa kurang nyaman.

Pantauan Jurnal Asia, se­tidaknya sepanjang 25 meter jalan setapak yang digunakan wisatawan jalan-jalan menikmati pemandangan di pinggiran Su­ngai Bahorok mengalami longsor dengan kedalaman mencapai 2,5 meter. Tidak hanya jalan setapak itu, tebing juga mengalami longsor. Tepatnya di depan gua yang sering dikunjungi wisatawan, namun saat ini telah berubah fungsi menjadi areal kafe.

Akibat jalan longsor, wisa­tawan memanfaatkan jembatan darurat berupa titi bambu yang menjadi andalan. Jembatan itu hasil swadaya warga. “Tidak selayaknya wisata yang telah tersohor hingga manca negara dibiarkan seperti itu berlarut,” kata Rudi, seorang wisatawan dari Medan.

Bila kondisi itu dibiarkan, dikhawatirkan wisatawan eng­gan berkunjung dan ber­dampak pada penurunan pendapatan bisnis wisata di Bukit Lawang. Apalagi kerusakan jalan di­maksud merupakan sarana vital yang berada di tikungan dan merupakan jalan pintas war­ga dan pengunjung menuju daerah hulu dan kerap dipadati pe­ngunjung. Sejak longsor ka­wasan itu menjadi sepi, hanya beberapa pengunjung yang nekat melintas di titian bambu darurat

Ketua DPC Himpunan Pra­muwisata Indonesia (HPI) Lang­kat Muhamad Bahagia Gin­ting menyayangkan si­kap Pemkab Langkat yang belum memberi solusi untuk infrastruktur ka­wasan wisata Bukit Lawang yang rusak diterjang banjir.

“Saatnya Pemkab Langkat pe­duli dengan kondisi itu, dikha­watirkan pengunjung akan jadi korban akibat dampak mi­nim­nya perhatian. Tidak layak di­biarkan berlarut lama tanpa pembenahan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Langkat diminta tanggap dan respons,”katanya. Sementara pada pengunjung diimbau agar waspada saat melintas di daerah itu. “Soalnya, lengah melangkah bisa langsung terjun bebas ke sungai,” kata Ginting. (menanti ginting)

Close Ads X
Close Ads X