Hapus Label Teroris dari Islam

Jakarta | Jurnal Asia

Komunitas kaum ibu yang mengaku ustazah meminta pasangan bakal calon presiden-wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dapat menghilangkan label intoleran, radikal, serta teroris dari umat Islam.

Selain itu, mereka menuntut pasangan yang diusung Partai Gerindra, PKS, Partai Demokrat, dan PAN itu untuk mengembalikan aset negara yang telah dijual ke pihak asing.

“Kami mendukung sepenuhnya dengan harapan bapak dapat menghilangkan label teroris, intoleransi, radikal pada umat Islam,” ujar Nurdiati Akma, pimpinan Emak-Emak Militan pendukung Prabowo-Sandiaga, di Tebet, Jakarta, Selasa (14/8).

Mereka menganggap pemerintah saat ini menyudutkan umat Islam, memposisikan umat Islam sebagai kelompok intoleran, radikal, dan identik dengan paham terorisme. Hal itu, lanjut dia, tampak dari perlakuan pemerintah kepada para ulama.

“Banyak ustaz dan ulama yang ditangkap, dipenjara, tersandera dengan persoalan yang tidak wajar,” ujar Nurdiati, yang juga merupakan Ketua Umum Forum Silaturahmi Antar Pengajian (Forsap).
Sementara, kasus yang menimpa para tokoh dan komunitas muslim tak dituntaskan segera. Misalnya, pelemparan bom molotov ke rumah politikus PKS Mardani Ali Sera.

“Banyak juga kejahatan yang dilakukan pelaku yang tidak bisa ditangkap padahal perlakuan membunuh, melempar bom ke arah keramaian atau pengajian umat Islam,” tuturnya.

Di samping itu, para emak-emak ini menuntut Prabowo-Sandiaqga mengembalikan aste negara yang dijual ke asing jika kelak menang di Pemilu 2019.

“Kami mendukung dengan harapan Bapak mengembalikan aset-aset negara yang telah terjual, tergadai agar dikuasai negara Indonesia,” tutur dia, tanpa merinci aset apa yang sudah dijual ke asing itu.

Menurutnya, memiliki kembali aset yang telah dijual itu dapat memperbaiki perekonomian dan martabat Indonesia saat ini. (cnn/put)

Close Ads X
Close Ads X