Tanah Karo | Jurnal Asia
Pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) terus menuai masalah. Di Kabupaten Karo, puluhan warga miskin mendatangi kantor DPRD setempat untuk menuntut dana kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) tersebut, Selasa (9/7).
Masyarakat yang meminta BLSM itu berasal dari Desa Lau Simomo Kecamatan Kabanjahe. Awalnya, mereka mendatangi kantor Kecamatan Kabanjahe. Karena tak mendapat jawaban pasti, kemudian berbondong-bondong warga menggeruduk kantor dewan.
Kedatangan massa diterima di ruang tunggu DPRD Karo oleh seorang anggota Komisi C bernama Makmur Jambak. Kepada politisi itu, warga berkeluh kesah seputar tidak terdatanya mereka sebagai penerima BLSM.
Dijelaskan Herman Sembiring (29) selaku juru bicara, di desanya hanya 44 orang tercatat yang menerima bantuan tersebut. Kemudian dua orang diantaranya sudah dicoret karena sudah pindah alamat.
“Persoalannya, kenapa kami tidak termasuk dalam data penerima BLSM? Padahal sewaktu pembagian BLT, kami mendapatkannya,” tukas Herman didampingi rekannya bermarga Simbolon dan Siallagan.
Hal inilah yang membuat warga semakin bertanya-tanya. “Ketika ini kami pertanyakan kepada Kepala desa (Kades) Lau Simomo, Martinus Sihaloho mengatakan bahwa data-data penerima BLSM tersebut adalah pemerintah pusat,” keluh Herman.
Menanggapi keluhan warga tersebut , Makmur Jambak Spd langsung menghubungi Kades . Tetapi Kades Lau Simomo tidak mengangkat ponselnya. Kemudian Makmur Jambak menganjurkan kepada warga agar melengkapi syarat-syarat yang diperlukan untuk penerima BLSM tersebut, agar nantinya dapat di rembukkan dengan camat setempat dan begitu juga kepala Desa. (Johni Sembiring)