Langkat – Berulang kali rusak, jembatan gantung kawasan wisata Bukit Lawang kembali ditutup. Setidaknya sudah 7 kali jembatan wisata itu ditutup untuk umum karena tidak layak dilalui.
Informasi yang dihimpun, Senin (4/7) menyebutkan, penutupan jembatan gantung pertama kali tahun 2013 terutama setiap hari libur Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Meski kerap mendapat perbaikan dari Pemkab Langkat yang bersumber dari uang rakyat, namun akibat pengerjaan yang tidak bermutu sehingga jembatan itu hanya bertahan seumur jagung.
Diduga pemegang tender hanya mementingkan keuntungan pribadi sehingga nekat melanggar aturan plafon karena minimnya pengawasan Dinas Pekerjaan Umum. Akibatnya pengunjung tidak bisa menikmati indahnya alam wisata di daerah seberang kawasan Bukit Lawang.
Keterangan diperoleh, jembatan gantung kawasan wisata Bukit Lawang dibangun sejak 2003, pasca tragedi banjir bandang yang menelan ratusan korban jiwa. Jembatan tersebut menjadi akses transportasi masyarakat, pemilik restoran serta penginapan serta pengunjung yang hendak menuju seberang sungai Bahorok. Sayangnya, akibat perbaikan yang tidak berkualitas menyebabkan jembatan berulang kali mengalami kerusakan.
Ditutup
Kapolsek Bahorok AKP Darnes Habeahan mengatakan, penutupan dilakukan karena tidak ingin pengunjung jadi korban. “Kerusakan jembatan sudah cukup parah, gelogor terlepas dari sambungan las. Pengaman juga banyak copot sehingga blong, lantai papan lapuk dan keropos. Jika dibiarkan pengunjung bisa saja terjun bebas hingga ke dasar sungai, makanya ditutup saja,” ujarnya.
Sementara Kepala desa Perkebunan Bukit Lawang, Sugeng Maharto yang ditemui di lokasi jembatan mengatakan, awalnya berniat memasang pengaman dari bambu memberi kenyaman pengunjung. Hanya saja akibat jembatan sudah tidak lagi bersahabat akibat rusak parah makanya sekalian ditutup untuk mencegah hal tidak diinginkan. “Meski sudah dilaporkan ke PU Langkat melalui kecamatan sesuai mekanisme namun hingga kini belum mendapat respon,” kata Sugeng.
Penutupan dipasang dengan kawat duri dari dua sisi, sehingga pengunjung tidak bisa melintas. “Kita imbau pengunjung agar tidak nekat menyeberang karena sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa. Apa boleh buat belum ada solusi lain selain di tutup, kita peduli dengan keselamatan pengunjung demi kenyamanan,” kata Sugeng.
Sebelumnya diberitakan, pengaman jembatan gantung Bukit Lawang rusak parah, sayangnya kala itu camat Bahorok Persadanta Sembiring SH MAP serta Kepala Unit Pelaksana TeknisDaerah (KUPTD) Dinas PU Langkat Ir Usaha Tarigan ketika dikonfirmasi keseriusan pemerintah membenahi tidak mau memberi komentar. Akibatnya jembatan ditutup.
(menanti ginting)