Warga Sumut Antusias Sambut Program JKN

Medan|Jurnal Asia
Antusiasme warga Sumut akan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) cukup tinggi. Hal ini terlihat lebih dari 300 orang datang untuk mendapatkan informasi dan mendaftar jadi peserta mandiri di kantor Regional Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Sumut-Aceh di Jalan Karya Medan, Jumat (3/12).
Salah seorang warga Hardiman (40)  Warga Medan Amplas mengaku, sejak tahun 2013 keluarganya sudah tidak masuk lagi dalam daftar peserta Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), sehingga tidak ada jaminan asuransi yang akan melindungi dia dan keluarga, datang ke BPJS Kesehatan untuk mendaftarkan diri dan keluarga untuk menjadi peserta.
“Karena itu, saya mendaftarkan diri dan keluarga, dalam program JKN ini. Penyakit saya mengharuskan untuk terus mendapatkan pengobatan,” katanya.
Sementara itu  Aldi (29), warga Medan Perjuangan,  mengeluh lantaran tidak bisa langsung mendaftar karena ada permintaan dari petugas BPJS Kesehatan untuk ikut mendaftarkan juga keluarga lainnya.
“Datang untuk mendaftarkan bapak saya yang sakit, tapi mereka (BPJS Kesehatan) meminta untuk sekaligus mendaftarkan seluruh anggota keluarga juga. Jadi tak bisa mendaftar sekarang, karena harus membawa seluruh keluarga,” katanya.
Menurut Kepala BPJS Kesehatan Divre I Sumut-Aceh Oni Jauhari, BPJS Kesehatan sudah menyiapkan ratusan ribu formulir pendaftaran bagi asyarakat yang ingin mendaftar sebagai peserta mandiri.
Diakuinya,  di Sumatera Utara (Sumut), hingga Kamis (2/1) lalu, sudah 163 orang tercatat sebagai peserta mandiri, dan  sejak transformasi PT Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehatan, 1 Januari 2014 lalu, sekitar 6.000 jiwa peserta mandiri yang mendaftar dari seluruh Indonesia.
“Melihat antusias masyarakat saat ini, diperkirakan jumlah peserta mandiri atau umum lebih banyak dari kemarin. Jika sistem berjalan baik, untuk setiap harinya kita bisa melayani sekitar 300 peserta,” bebernya.
Sambungnya, dalam pelaksanaan program JKN ini, BPJS Kesehatan berharap agar masyarakat yang mendaftar sebagai peserta mandiri tidak hanya masyarakat yang sakit saja. BPJS Kesehatan juga meminta agar keluarga lainnya yang masuk dalam kartu keluarga ikut menjadi peserta asuransi kesehatan ini.
“Artinya sistem gotong royong dapat terlaksana, yang sehat bisa turut membantu membayar biaya pengobatan yang sakit. Agar terjadi subsidi silang,” pungkasnya. (Fatimah)

Close Ads X
Close Ads X