Medan | Jurnal Asia
Kementrian Agama Sumatera Utara mengusulkan kepada pemerinta pusat agar menambah jumlah kuota pada musim haji 2014. Ini mengingat animo masyarakat Sumut untuk melaksanakan ibadah haji cukup tinggi.
Dari data, jumlah penabung haji reguler hingga saat ini mencapai 87.661 orang. Sehingga kuota jamaah haji untuk Sumatera Utara sudah mencapai tahun. Sedangkan untuk tahun 2024 telah ada penabung sebanyak 5.321 jamaah
Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara, Drs H Abd Rahim MHum mengatakan, meskipun tahun 2013 ini jamaah haji Sumatera Utara dipangkas sebanyak 20% karena perbaikan area Masjidil Haram tetapi usulan kepada pemerintah untuk penambahan kuota terus dilakukan. “Kita berharap, semoga tahun 2014 ini ada penambahan jumlah kuota untuk jamaah Sumatera Utara,” katanya, kemarin.
Untuk tahun 2013, kata dia, jumlah jamaah yang berangkat sebanyak 6.613 orang. Dari 6.613 orang jamaah terdiri dari jamaah 6.537 orang dan petugas sebanyak 76 orang dengan pemberangkatan sebanyak 16 kloter. Sedangkan jamaah yang meninggal dunia di Arab Saudi ada 11 orang.
Sementara, Pimpinan Kelompok Bimbangan Ibadah Haji (KBIH), Jabal Noor, KH Zulfiqar Hajar mengatakan, terkait pelayanan yang diberikan pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji belum maksimal. Diceritakannya, ia dan rombongan kloter 2 sempat terlantar selama enam jam dan saat kedatangan di Arab menunggu pemberangkatan ke hotel.
“Saat akan melanjutkan perjalanan menuju hotel, semua jamaah harus membayar upeti sebesar 5 Rial untuk mengangkat koper, jika tidak dibayar maka petugas setempat tidak mau membawa barang jamaah. Ini harus menjadi perhatian pemerintah dan kami menilai pelayanan yang diberikan memang belum maksimal,” katanya.
Hal senada disampaikan H Habibul Khair yang menjadi jamaah pada kloter 2. Dia menilai masih perlunya kordinasi yang terpadu antara pertugas yang ikut serta dalam pelaksanaan ibadah haji. “Pemerintah juga harus memberi kenyamanan pelayanan kamar yang jumlahnya lebih dari 5 orang, sehingga kurang nyaman,” ujarnya. (Netty Guslina)