Sektor Swasta Kunci Kesejahteraan Indonesia

Medan | Jurnal Asia
Kunci keunggulan dan kesejahteraan Indonesia ke depan tergantung dari pengembangan sektor swasta. Pemerintah hanya bisa mempekerjakan 4,5 juta orang pegawai negeri sipil (PNS) dan hanya bisa menyerap lapangan kerja puluhan ribu pertahun, sementara swasta bisa menyerap lebih banyak lagi.
Hal itu disampaikan mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, yang juga salah seorang calon presiden (capres) pada Konvensi Partai Demokrat, Dino Patti Djalal, saat beramah-tamah dengan sejumlah wartawan media cetak terbitan Kota Medan, Kamis (23/1) malam lalu.
Dino memaparkan, menurut Bank Dunia, Indonesia berada pada rating 120 dari 158 negara dari segi kemudahan berbisnis. Kondisi tersebut menurutnya jauh dari yang dibutuhkan. Padahal, orang harus semudah mungkin berbisnis atau membuka usaha.
“Banyak hal yang bisa diperbaiki untuk kondisi Indonesia yang lebih baik. Di sini, tugas pemerintah harus membantu secepatnya orang yang ingin membuka usaha,” bebernya, usai menikmati berbagai hidangan di Mannahouse seperti Spaghetti Bolonaise, pizza dan beberapa makanan khas Mannahouse lainnya yang dikelola keluarga Anggota DPRD Sumut, Japorman Saragih.
Menurutnya, dalam berbisnis bukan lagi keinginan untuk berani masuk ke dalamnya, namun berani mengambil resiko, berani beradaptasi, dan berani berubah. Indonesia, dengan potensi yang ada bisa menjadi Raja Asia, namun ancaman datang dari beberapa negara di Asia yang tingkat perekonomian berkembang pesat saat ini.
“Kita bisa disalip Bangladesh, Myanmar, Filipina dan lain-lain. Karena permasalahan di negara kita itu, pengusaha sering mengeluhkan perizinan. Memang seperti franchise enggak masalah, tapi yang lain masih banyak keluhan. Kendati perizinan satu atap, pengusaha mengeluhkan ‘banyak meja’ dan ternyata jadinya malah lebih mahal,” ungkap pria kelahiran Beograd Yugoslavia itu.
Sementara, tambahnya, di negara lain lebih terbelakang tapi lebih maju dan berani memberikan insentif dan kemudahan sehingga makmur, misalnya Rwanda dan Georgia. “Jika saya nanti jadi presiden, saya akan melancarkan kampanye entrepreneurship nasional. Intinya menciptakan komunitas 4 juta entrepreneur, dari yang sekarang 450 ribu. Entrepreneurship itu menciptakan inovasi baru, misalnya seperti membuka resotan Padang di berbagai belahan dunia, dan lain-lain,” papar Dino lagi.
Menyinggung keberadaan Kota Medan, ia menilai, Medan berada di wilayah strategis sehingga layak menjadi kota yang maju dalam sistem perekonomian karena dekat dengan Malaysia, Singapura, Thailand dan India. Namun, kemajuan tersebut harus didukung infrastruktur yang baik.
“Potensi terbesar Kota Medan itu menjadi hub (penghubung). Kota Medan kalau punya infrastruktur baik dan seperti hotel, pelabuhan sekarang sudah bagus, dia dipermak menjadi hub. Selain itu, ada profil internasional paling penting semacam identitas untuk ciri daerah,” ujar  Dino Patti Djalal. (Isvan)

Close Ads X
Close Ads X