PHK PT Sepatu Bata Dinsosnaker Pakai Saksi Palsu

Medan |Jurnal Asia
DPR Medan menuding kinerja Dinas Tenaga Sosial dan Tenaga kerja (Disosnaker) Kota Medan tidak profesional. Pasalnya, pihak Disosnaker melalui mediator membuat suatu keputusan atau anjuran dengan melakukan pengecekan terhadap saksi palsu. Hal ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi B DPRD Medan dengan pihak perusahaan PT Sepatu Bata Tbk dan pihak karyawan yang dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Selasa (28/1).
Rapat yang dipimpin Sekretaris Komisi B DPRD Medan HT Bahrumsyah didampingi Yahya Payungan Lubis, Salman Alfarisi dan Paulus. Sedangkan pihak PT Sepatu Bata dihadiri Berlan dan Amelia Sautri dan pihak pekerja Habibah dan Heru.
Dalam pertemuan tersebut, Habibah yang merupakan korban PHK, menuduh pihak Disosnaker tidak serius menyelesaikan perkaran antara perusahaan dan karyawan. Untuk itu, ia sangat berharap kepada DPRD Medan, terutama komisi B, dapat serius menyikapi keluhannya sehingga menerima permasalahan yang sebenarnya, hingga dapat menghasilkan solusi terbaik. Berlan, perwakilan PT Sepatu Bata dalam RDP tersebut mengatakan, Hebron Gultom dari Disosnaker yang bertindak selaku mediator hubungan industrial dinilai bekerja asal-asalan serta membuat suatu anjuran tanpa berdasarkan fakta sebenarnya. Akibatnya, pihak perusahaan dan korban karyawan yang di PHK menjadi dirugikan.
“Anjuran ini perlu ditinjau kembali. Kami juga heran, kenapa pihak Disosnaker mengutip penyataan dari Irwansyah selaku saksi, sementara nama tersebut tidak terdaftar sebagai karyawan PT Sepatu Bata Tbk,” katanya.
Sementara itu, pimpinan Komisi B DPRD Medan HT Bahrumsyah sangat menyayangkan kinerja Hebron Gultom, selaku mediator di Disosnaker Medan, yang membuat saksi palsu dalam perkara PT Sepatu Bata dengan Habibah. “Ini memalukan, kesan melakukan mediasi namun tidak berdasarkan aturan atau hukum yang berlaku. Ini bahaya, kita harapkan pimpinan Plt Walikota dapat memberikan sanksi kepada oknum staf seperti ini”, tegas Bahrumsyah.
Bahrumsyah sendiri sebelumnya sudah curiga pada Disosnaker yang tidak berkenan hadir saat dipanggil untuk RDP. “Kita sangat menyayangkan kinerja Disosnaker yang tidak profesional dan membuat saksi palsu. Untuk itu akan kita agendakan RDP selanjutnya,” ujar Bahrumsyah. (Fatimah)

Close Ads X
Close Ads X