Pansus Kejar Korupsi PLN

FOTO HL - 1Medan | Jurnal Asia
Anggota DPRD Sumut yang tergabung dalan Panitia Khusus (Pansus) Kelistrikan yakin pemadaman listrik yang masih terus terjadi akibat buruknya manajemen PLN. Pernyataan itu disampaikan Ketua Pansus Kelistrikan, H Ajib Shah menyusul kunjungan pihaknya ke PLN Pembangkit Sumbagut (KIT SBU), Kamis (18/7) lalu.
Disebutnya Ajib, krisis listrik yang terjadi bukan akibat defisit daya seperti yang selalu disampaikan PLN. Dari 11 pembangkit dengan total daya 1193,8 Mega Watt (MW), ternyata yang dihasilan cuma 667 MW.
“Data yang kita peroleh, ada masalah pada perbaikan dua mesin pembangkit. Untuk mesin FT 1.2, perbaikan oleh PT PJBS selaku anak perusahaan PLN tidak profesional,” kata anggota Pansus Kelistrikan DPRD Sumut, Muhammad Nasir.
Untuk PLTU Unit 1 yang berhenti beroperasi sejak Maret 2012 untuk dilakukan overhaul, menurut Nasir, sudah 10 bulan tidak disentuh tanpa alasan jelas. Yang mengejutkan, katanya, ada perusahaan listrik beroperasi di samping PLTU Unit 1.
“Namanya PT Navigat. Perusahaan ini milik siapa dan apa yang dimiliki, tidak jelas. Tapi dari data yang kita punya, perusahaan itu tidak punya apa-apa. Gas dan pembangkitnya dipasok dari milik PLN,” ungkap Nasir.
Asisten Manajer Operasi Pembangkit Sektor Belawan, Aulia Hamdi membenarkan soal keberadaan PT Navigat. “Kami tidak tahu soal perusahaan itu. Tiba-tiba sudah ada di sini. Itu kewenangan PLN pusat pak,” katanya. Dia juga mengakui pasokan gas yang dipakai PT Navigat berasal dari PLN.
“Perusahaan itu sudah berhenti pada 10 Juli 2013. Kontraknya mulai Januari 2013, sebesar 40 MW. Tapi diakhir-akhir, karena pasokan gas minim mereka hanya bisa 12 MW,” beber Hamdi.
Sedangkan Asisten Manajer Enjinering Pembangkitan Belawan, mengatakan, dua mesin pembangkit yakni GT 1.2 dengan kapasitas 128,8 MW dan PLTU Unit 1 dengan kapasitas 65 MW sama sekali tidak memberikan daya listrik. “GT 1.2 tidak beroperasi sejak Oktober 2012. Sedangkan PLTU Unit 1, Maret 2012,” katanya.
Dia menjelaskan, dua mesin itu sedang menunggu sparepart yang pembeliannya diusulkan ke PLN Pembangkit Sumbagut. “Setahu kami belum ditenderkan. Tidak tahu kapan dilaksanakan, karena bukan kewenangan kami,” ujarnya.
Ketua Pansus KeListrikan, Ajib Shah, berharap pihak PLN di Sumut terbuka dan jujur mengenai kondisi kelistrikan di daerah ini. Sebab data itu akan dikonfrontasi ke pemerintah pusat apakah itu PLN dan Kementerian BUMN
Selain GT 1.2 dan PLTU Unit 1 yang tidak berfungsi, sejumlah berfungsi tapi menghasilkan daya tidak sesuai kapasitasnya. Yakni PLTU 2, kapasitas 65 MW daya mampu 26 MW, PLTU 3 (65 MW – 37 MW), PLTU 4 (65 MW – 40 MW). Kemudian GT 1.1 kapasitas 117,5 MW daya mampu hanya 80 MW. Mesin GT 2.1 (130 MW – 130 MW), GT 2.2 (135 MW – 100 MW), Steam Turbin 1.0 (140 MW – 36 MW), Steam Turbine 2.0 (162,5 MW – 128 MW) dan PLTG LOT 3 (120 MW – 90 MW). “Kemampuan menurun tapi biaya untuk memproduksi listriknya sama dengan mesin baru. Ini harus disikapi,” kata Ajib Shah.
“PLTU Labuhan Angin berkapasitas 2×115 MW juga baru menghasilkan daya 2×70 MW,” kata Ajib.

(Isvan)

Close Ads X
Close Ads X