Normalisasi Sungai Deli Pemko Tanpa Solusi, Warga Terpaksa Mengungsi

KAKI___DSC00059Labuhandeli | Jurnal Asia
Nasib pilu dialami sejumlah warga miskin yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan yang tinggal di bantaran sungai deli jalan Young Panah Hijau Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan maupun di Belawan sudah banyak yang tergusur akibat
Proyek normalisasi aliran Sungai Deli yang dilaksanakan Balai Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS), melalui kontraktor PT Adi Karya, diharapkan dapat menuntaskan masalah banjir yang melanda kota Medan belakangan ini. Setidaknya, normalisasi tersebut dapat daerah banjir yang ada selama ini.
Namun dibalik upaya menanggulangi banjir tersebut, ternyata menimbulkan masalah lain bagi sebagian warga. Mereka yang selama ini bermukim di daerah pinggiran Sungai Deli harus tergusur. Seperti halnya yang dialami warga bantaran Sungai Deli Jalan Young Panah Hijau Kelurahan Deli Kecamatan Medan Marelan dan Belawan.
Pantauan Jurnal Asia, Rabu (8/1), sejumlah warga miskin yang tinggal di bantaran aliran sungai deli (DAS) hanya bisa merenungi nasib setelah rumah mereka tergusur akibat proyek normalisasi sungai tersebut. Mereka tak tahu harus pindah kemana. Mirisnya lagi, para warga yang sebagian besar mengasi rezeki sebagai nelayan tersebut hanya mendapat uang ganti rugi sebesar Rp350 ribu saja. Itupun dengan dalih sebagai uang paku.
“Inilah nasib kami, udah miskin tambah melarat pula. Kemana kami harus mengadu? Pemerintah tahunya hanya menggusur orang susah seperti kami ini,” keluh Ahmad (43), warga korban pengusuran di bantaran sungai tersebut.
Kondisi ini pun mengundang komentar pemerhati masyarakat, Saiful Pamar. Kader Partai Nasdem ini prihatin melihat kondisi yang dialami warga bantaran sungai yang kini tak memiliki rumah.  Saiful menilai, penggusuran yang dilakukan tidak manusiawi.
“Kalau digusur tanpa ada solusi, kemana mereka harus pindah lagi? Kalau hanya mengandalkan uang ganti rugi sebesar Rp350 ribu, sampai dimana uang segitu? sementara ongkos pindah saja sudah jutaan,” ujar Saiful.
Ditegaskannya, harusnya pemerintah memberikan solusi bagi warga yang tergusur agar bisa bertahan hidup. Ia sendiri mengatakan telah menggelar aksi protes bersama warga ke kantor Lurah Pekan Labuhan beberapa waktu lalu.
Di lokasi penggusuran, tampak dua alat berat di sekitar tanggul Jalan Young Panah Hijau Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan maupun di Belawan Bahari sibuk meratakan tanah serta meratakan sejumlah rumah warga yang belum dibongkar pemiliknya.
Hingga kini pihak pengawas proyek dari kontraktor PT Adi Karya sulit dikonfirmasi sehingga belum dapat dimintai keterangannya terkait tak adanya plank proyek. Sampai saat ini warga masih bertanya-tanya berapa besar anggaran dari uang rakyat yang digunakan untuk proyek normalisasi maupun mengusur warga miskin tanpa solusi tersebut. (Gusleo)

Close Ads X
Close Ads X