Medan | Jurnal Asia
Limbah industri cemari puluhan hektar lahan tambak di Kecamatan Medan Marelan. Kawasan terparah terkena cemaran yakni di Kelurahan Labuhan Deli, Marelan yang aliran air anak sungainya (paluh) menyatu dengan kawasan industri di pinggiran Sungai Sicanang Kecamatan Medan Belawan.
“Beberapa kali kami mengeluhkan soal pencemaran ini, tapi tidak ada penyelesaian yang berarti. Malah, petani tambak disini terus merugi karena hasil panen (produksi) udang menurun,” ujar Hamzah (46), seorang pemilik tambak, Senin (27/7).
Semula para petani tambak tidak mengira menurunnya produksi udang yang mereka pelihara, akibat limbah industri. Belakangan baru disadari adanya pencemaran limbah memasuki areal pertambakan. “Warna airnya menghitam, berbau dan berminyak. Hampir semua tambak yang sealiran dengan paluh industri di Sicanang Belawan mengalami pencemaran,” ungkapnya.
Keluhan serupa juga diutarakan, Marwan seorang petambak lainnya. Dia berharap intansi terkait dalam hal ini BLH (Badan Lingkungan Hidup) segera turun langsung dan menindak industri yang dituding telah sembarangan membuang limbah ke aliran sungai, hingga merambah ke lahan tambak milik mereka.
“Sudah banyak lahan tambak di sini terbengkalai ditinggal pemiliknya. Kami berharap pemerintah mau turun dan meindak industri yang telah merusak lingkungan dengan membuang limbah ke aliran sungai,” harap Marwan.(syahril)