Front Peduli USU Tolak Gita Wirjawan

FOTO UTAMA____demo2Medan | Jurnal Asia
Front Peduli Universitas Sumatera Utara (USU) menolak kedatangan Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan untuk menyampaikan kuliah umum di Gelanggang Mahasiswa USU, Rabu (8/1) . “Kita tolak Gita, tolak WTO,” ujar demonstran yang tergabung dalam kelompok Front Peduli USU (FPU) terdiri dari beberapa elemen organisasi di lingkungan USU.
Alasan penolakan FPU dengan kedatangan Menteri Perdagangan itu karena telah mencabut subsidi pertanian. Mahasiswa menilai petani kini kian sulit. “Kami juga menolak adanya AFTA, WTO, APEC, CAFTA, dan RSPO serta perdagangan bebas akan imperialisme,” tegas pimpinan aksi, Janter.
Adapun pada Asean Economy Community (AEC) ASEAN 2015 mendatang, menurut kelompok FPU adalah salah satu kian luasnya pengaruh imperialisme di Indonesia.
Para demonstran menilai bentuk intervensi negara-negara imperialis dalam kerja AEC dibuktikan dengan kesepakatan bersama yang memberikan kesempatan bagi negara di luar regional Asia Tenggara, antara lain, ASEAN, CHINA FTA, ASEAN-AUSTRALIA, ASEAN-KOREA FTA ikut ambil bagian dalam program ASEAN.
Sementara itu di Gelanggang mahasiswa USU, Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan pada kuliah umumnya menantang mahasiswa USU untuk berinovasi dan kreativitas seperti memproduksi ponsel. Dalam kuliah umumnya bertajuk ‘Memajukan Ekonomi Bangsa Menuju ASEAN Economy Community’  itu, menteri mengaku miris dengan ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap ponsel. Namun, di sisi lain ponsel buatan dalam negeri sama sekali belum diproduksi.
Gita menyebutkan, ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap ponsel terlihat dari besarnya belanja yang dikeluarkan untuk membeli alat komunikasi tersebut. Angkanya sendiri menurut Gita mencapai sekitar Rp. 260.000 triliun. Ia menambahkan, agar mampu bersaing dengan bangsa lain pada ASEAN Economy Community 2015 maka satu-satunya cara yakni meningkatkan produktivitas serta mencintai produksi dalam negeri. (Swisma)

Close Ads X
Close Ads X