2013, Penderita Dypepsia dan Diabetes Terbanyak di Pirngadi

kaki__________14919Medan |Jurnal Asia
Penderita saluran pencernaan (Dyspepsia) dan Diabetes Mellitus masih menjadi penyakit terbesar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan. Bahkan untuk jumlah penderita diabetes di tahun 2013 semakin meningkat dibandingkan tahun 2012. Hal ini disampaikan Kabbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi, Edison Perangin-angin, Minggu (12/1).
Dikatakannya, jumlah pasien rawat jalan, diabetes di tahun 2012 ada sebanyak 11.662 dan tahun 2013 meningkat menjadi 12.277. Untuk pasien rawat jalan tahun 2012, Dyspepsia ada sebanyak 991 pasien dan 28 diantaranya meninggal dunia dan pada tahun 2013, ada sebanyak 806 dan 7 diantaranya keluar dengan keadaan meninggal dunia.
“Dari tahun 2012 penyakit ini memang terus menjadi perangkat pertama hingga 2013. Setelah Dypepsia, penyakit tertinggi lainnya tahun 2013 itu ada diare, TB, Diabetes, Stroke dan untuk penyakit rawat jalan setelah diabetes ada hypertensi, TB, Sinusitas,” kata Edison, sembari mengatakan pasien terbesar di RSUD dr Pirngadi terbesar adalah pasien umum setelah Askes.
Menanggapi hal ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Umar Zein mengatakan penyakit Dypepsia adalah satu kondisi medis yang ditandai dengan nyeri atau rasa tidak nyaman di perut bagian atas atau dada yang biasanya timbul setelah makan. Jumlahnya yang menjadi peringkat pertama di rumah sakit sudah tidak diherankan, karena penyakit tersebut adalah penyakit umum masyarakat yang khususnya kurang peduli dengan kesehatan diri sendiri.
“Gejalanya ini sangat umum, pertama karena suka mengkonsumsi alkohol, makan pedas, merokok, obesitas, memiliki diet yang tinggi kandungan lemak dan juga stres atau cemas. Nah, masyarakat memang banyak yang belum menyadari akan kesehatan dirinya sendiri. Gejala Dypepsia seperti perut kembung, rasa sakit atau panas di bagian atas perut dan menyebabkan pembuluh darah yang bengkak atau melebar pada bagian putih mata yang menyebabkan mata terlihat merah,” ujarnya.
Tidak jauh berbeda dengan diabetes, penyakit ini pun diakuinya menjadi satu penyakit dengan pasien rawat jalan terbesar  di kliniknya. “Disini juga yang banyak sakit gula ini. Kalau ini sebabnya selain faktor genetik ialah makanan. Untuk itu, saya harapkan bagi masyarakat agar kembali memperhatikan pola makannya juga perbanyak olahraga,” ujarnya. (Fatimah)

Close Ads X
Close Ads X