1,3 Juta Warga Sumut Miskin

Medan | Jurnal Asia

Sebanyak 1.339.200 atau 10,06 persen dari total penduduk Sumatera Utara hidup dalam kemiskinan. Demikian hasil survei sosial ekonomi nasional pada Maret 2013 lalu.

Kepala Bidang Statistik Sosial, Sukardi, mengungkapkan, kondisi ini, lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi September 2012, dimana jumlah penduduk miskin sebanyak sebanyak 1.378.400 orang atau 10,4 persen. Dengan demikian, ada penurunan jumlahpenduduk miskin sebanyak 39.200 orang serta penurunan persentase penduduk miskin sebesar 0,35 point.

“Selama periode September 2012 hingga Maret 2013, penduduk miskin di daerah pedesaan berkurang 24 ribu orang menjadi 685.100 orang, sedangkan di perkotaan berkurang 15.200 orang menjadi 654.100 orang. Maka, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan sebesar 9,98 persen dan perdesaan sebesar 10,13 persen,” katanya di kantor BPS Sumut, Senin (1/7).

Menurutnya, penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya deflasi sebesar 2,25 persen,  perekonomian Sumut tri wulan I 2013 tumbuh sebesar 2,84 persen terhadap triwulan III 2012, sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sekitar 3,39 persen. Serta tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan 0,19 persen pada Agustus 2012 menjadi 6,01 persen pada Februari 2013.

Sementara itu, lanjutnya, pada Maret 2013, garis kemiskinan Sumatera Utara memiliki rata-rata pengeluaran sebesar Rp 284.853 per kapita per bulan. Untuk daerah perkotaan, garis kemiskinannya sebesar Rp 307.352 per kapita per bulan dan untuk perdesaan sebesar Rp 263.061 per kapita per bulan.

“Dibanding September 2012, garis kemiskinan Sumut pada Maret 2013 naik 4,83 persen. Garis kemiskinan di perkotaan naik 4,16 persen dan garis kemiskinan di perdesaan naik 5,58 persen,” terangnya.
Ditambahkannya, persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lainnya yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

“Indeks kedalaman kemiskinan untuk perdesaan sebesar 1,58 persen sementara di perkotaan 1,49 persen. Indeks keparahan kemiskinan untuk perdesaan sebesar 0,38 persen dan perkotaan hanya 0,36 persen. Dengan begitu, tingkat kemiskinan di daerah perdesaan lebih buruk dibanding daerah perkotaan,” pungkasnya. (NG)

Close Ads X
Close Ads X