Tentara Mesir Gerebek Aljazeera

Kairo|Jurnal Asia
Aparat keamanan Mesir dilaporkan melakukan penggerebekan di kantor berita Aljazeera Kairo, Rabu (11/12) malam. Mereka pun menahan 11 orang berkewarganegaraan Qatar di tempat itu dalam operasi tersebut.
Dilansir World Bulletin, Kamis (12/12) stasiun Aljazeera di Kairo telah ditutup sejak tentara Mesir menggulingkan Presiden terpilih Muhammad Mursi pada 3 Juli lalu. Pemerintahan interim Mesir yang didukung militer berulang kali menuduh media yang berbasis di Qatar itu tidak berimbang dalam memberitakan situasi politik di negeri piramida.
Aljazeera dituding telah berpihak pada Mursi. “Namun, tudingan ini telah dibantah oleh Aljazeera sendiri,” tulis media Turki itu.
Suratkabar Al Ahram melaporkan, selain menahan 11 warga Qatar, polisi Mesir juga menyita sejumlah properti milik Aljazeera dalam penggerebekan tersebut. Antara lain, beberapa perangkat siaran dan rekaman video.
Masih menurut Al Ahram, pemerintah Mesir menyebut Aljazeera tidak memiliki lisensi untuk beroperasi di negara itu. Terpisah, jaringan berita milik Qatar, Aljazeera membantah laporan media sebelumnya yang mengatakan aparat keamanan Mesir telah menggerebek salah satu kantornya di Kairo.
“Laporan tersebut benar-benar menyesatkan. Kami tidak punya kantor cabang di daerah Dokki, Kairo,” kantor pusat Aljazeera di Doha mengklarifikasi dalam sebuah pernyataan yang dilansir World Bulletin, Jumat (13/12).
Sebelumnya, suratkabar yang dikelola pemerintah Mesir, Al Ahram mengklaim, aparat keamanan negara itu telah menyerbu paksa sebuah kantor berita milik Aljazeera di Distrik Dokki, Kairo, Kamis (12/12). Tak hanya itu, laporan itu pun menyebutkan aparat Mesir juga menangkap 11 warga Qatar dalam operasi tersebut.
“Tidak ada kantor Aljazeera di Mesir yang digerebek dan tak satu pun dari staf kami yang ditangkap,” kata pernyataan stasiun televisi itu lagi.
Stasiun Aljazeera di Kairo telah ditutup sejak tentara Mesir menggulingkan Presiden terpilih Muhammad Mursi pada 3 Juli lalu. Pemerintahan interim Mesir yang didukung militer berulang kali menuduh Aljazeera tidak berimbang dalam memberitakan situasi politik di negeri piramida.
“Aljazeera dicap pro-Mursi. Namun, tudingan tersebut telah dibantah langusung oleh pihak media itu sendiri,” tulis World Bulletin. (rol)

Close Ads X
Close Ads X