Snowden di Gerbang Kebebasan

snowden.jpg_Managua | Jurnal Asia

Bolivia menawarkan suaka kepada bekas pekerja di badan intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden. Bolivia bergabung bersama Venezuela dan Nikaragua, yang sudah lebih dulu menawarkan pria berusia 30 tahun yang membocorkan program pengintaian internet Amerika Serikat itu.

Snowden kini terjebak di area transit Bandara Moskow tanpa kewarganegaraan karena paspornya dicabut AS. Sejak mendarat dari Hong Kong pada 23 Juni 2013 lalu, pria kelahiran North Carolina AS itu berusaha mendapatkan suaka dari belasan negara.

Perkara Snowden terjebak di Moskow menyebabkan pesawat yang ditumpangi Presiden Bolivia Evo Morales yang terbang dari Moskow dipaksa turun di Austria. Ada laporan Snowden menumpang di pesawat Morales. Akibatnya Bolivia dan negara-negara Amerika Latin lainnya meradang akibat aksi yang dituduh melanggar Konvensi Wina yang menyatakan pesawat kepresidenan tak bisa dipaksa turun. Kini Morales menyatakan, akan memberikan suaka pada Snowden.

“Saya berpikir sebagai sebuah protes yang adil, saya ingin mengatakan sekarang faktanya kami akan memberikan suaka pada warga Amerika yang telah dihukum oleh sesama Amerika,” kata Morales saat mengunjungi kota Chipaya. “Jika kami menerima permintaan resmi, kami akan memberikannya suaka.”

Presiden Venezuela Nicolas Maduro juga telah menawarkan suaka pada Snowden pada Jumat 5 Juni 2013 lalu. Namun Maduro menyatakan negerinya belum menerima permintaan suaka itu.

Sementara Presiden Nikaragua Daniel Ortega menyatakan negerinya telah menerima permintaan suaka. Negerinya bisa menerima jika keadaan mengizinkan.

Untuk mendapatkan suaka di Bolivia, Snowden tidak harus berada di negeri itu, kata mantan Menteri Luar Negeri Bolivia Armando Loayza. Sementara Ekuador, yang juga mendukung Snowden, hanya memberikan suaka jika Snowden berada di negeri itu.

Sementara Moskow menunjukkan tanda ketidaksabaran. Seorang pejabat Rusia menyatakan Snowden tak mendapatkan suaka Rusia, dia harus segera mencari negara tujuan baru.

Seorang anggota parlemen dari partai berkuasa, Alexei Pushkov, menyatakan suaka di Venezuela adalah tawaran terbaik. Namun juru bicara Presiden, Dmitry Peskov, menolak mengomentari soal itu.

(Net)

Close Ads X
Close Ads X