Kairo | Jurnal Asia
Mohammed Morsi tak hanya dikudeta dari kursi kepresidenannya. Presiden Mesir yang berasal dari Ikhwanul Muslimin itu kini sedang menghadapi jeratan hukum. Ia tengah dalam penyelidikan atas tuduhan tindak kriminal.
Penguasa Mesir hasil kudeta mengumumkan penyelidikan resmi atas apa yang mereka sebut sebagai kejahatan yang pernah dilakukan Morsi. Kejaksaan Mesir mengatakan sedang menyelidiki tindakan yang disebut sebagai kejahatan yang pernah dilakukan Morsi yang antara lain, memata-matai target, menghasut tindak kekerasan, dan menghancurkan perekonomian.
Dikutip dari Reuters, pemimpin Mesir pertama yang terpilh secara demokratis itu saat ini ditahan di sebuah lokasi yang dirahasiakan sejak militer menyingkirkan dia sejak 3 Juli lalu. Namun, pemerintah sebelumnya menyatakan Morsi belum ditahan mendapat dakwaan apapun.
Dalam beberapa hari terakhir, Amerika Serikat dan Jerman meminta militer agar segera membebaskan Morsi. Tak hanya itu, Amerika Serikat juga meminta pihak berwenang menghentikan penangkapan terhadap pemimpin Ikhwanul Muslimin.
Kantor Kejaksaan Publik mengeluarkan pernyataan bahwa mereka menerima keluhan atas tindak tanduk Morsi. Tak hanya itu, Kejaksaan juga menerima keluhan delapan tokoh Ikhwanul Muslimin, termasuk pemimpin utama IM, Mohamed Badie dan tokoh lain yang tak disebutkan.
Dalam pernyataan tersebut tak disebutkan siapa yang melakukan pengaduan atas kejahatan Morsi. Namun hukum di Mesir memungkinkan Kejaksaan untuk menyelidiki keluhan baik dari polisi maupun anggota masyarakat.
Keluhan ini bisa menjadi langkah awal pengadilan, yang memang selama ini sering berkonfrontasi dengan Morsi, untuk mempidana dia. Sebuah langkah yang memungkinkan kejaksaan untuk menginvestigasi hingga mempidana Morsi. Penyelidikan ini, dikutip dari Al Arabiya, bisa memakan waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan.
Namun langkah ini jelas tak biasa, karena umumnya kejaksaan menunggu hingga tuntutan diajukan. Seperti yang telah disebutkan, Kejaksaan akan memeriksa Morsi atasu tuduhan mematai-matai, menghasut tindak kekerasan dan meruntuhkan perekonomian Mesir.
Badie dan beberapa tokoh Ikhwanul Muslimin, juga menghadapi tuduhan menghasut untuk melakukan tindak kekerasan. Selain itu beberapa tokoh IM juga telah ditangkap.
Sementara itu, Perdana Menteri baru Mesir, Hazem al-Beblawi, hampir mendekati membentuk kabinetnya. Beblawi mewawancarai para kandidat menteri bersama Wakil Presiden Mohamed ElBaradei.
Beblawi mengatakan kabinet akan diisi 30 menteri dengan prioritas utama memulihkan keamanan, menjamin lalu lintas barang dan jasa, serta menyiapkan pemilu legislatif dan presiden. Ia bekerja berdasarkan peta jalan yang dirancang militer yang menggulingkan Morsi 3 Juli lalu setelah jutaan orang turun ke jalan menuntut pengunduran dirinya. (Net)