Mesir Peringatkan Turki

Kairo | Jurnal Asia
Pemerintah interim Mesir mengingatkan Perdana Menteri (PM) Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan pejabat-pejabat pemerintahannya untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Mesir.
Peringatan ini disampaikan menanggapi pernyataan Erdogan mengenai presiden terguling Mesir, Mohamed Morsi. Dalam wawancara dengan harian Turki, Today’s Zaman, Erdiogan menyebut Morsi sebagai satu-satunya presiden sah di Mesir saat ini.
“Saat ini, presiden saya di Mesir adalah Morsi karena dia terpilih oleh rakyat. Jika kami tidak menilai situasi seperti itu maka itu sama artinya dengan mengabaikan rakyat Mesir,” cetus Erdogan dalam wawancara tersebut seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (17/7).
Dalam statemen terpisah, pejabat-pejabat pemerintah Turki juga mengecam penggulingan Morsi oleh militer Mesir. Mereka menyebut hal itu sebagai “kudeta yang tak bisa diterima”.
Atas pernyataan-pernyataan itu, Kementerian Luar Negeri Mesir mengungkapkan kegeraman dan menyebutnya sebagai intervensi terang-terangan dalam urusan dalam negeri Mesir. Juru bicara kepresidenan Mesir, Ahmed Elmoslmany juga mengeluarkan statemen mengenai hal tersebut.
“Saya menganggap pernyataan-pernyataan Turki tidak semestinya dan saya menganggapnya sebagai intervensi dalam urusan dalam negeri Mesir. Saya dengan jelas menyampaikan pada Ankara, mereka harus menghormati kedaulatan Mesir dan keinginan rakyat Mesir. Mesir tidak ikut campur dengan apa yang terjadi di Lapangan Taksim,” cetus Elmoslmany, mengenai aksi-aksi demo antipemerintah yang marak di Istanbul bulan lalu.
Sementara itu, militer Mesir telah menangkap lebih dari 400 orang terkait unjuk rasa yang berujung bentrokan di Kairo. Orang-orang yang ditangkap ini merupakan pendukung Morsi.
Ratusan orang ini ditangkap di wilayah Ramses, Kairo saat tengah berunjuk rasa menuntut kembalinya Morsi ke kursi kepresidenan Mesir. Mereka juga mengenang puluhan orang yang tewas dalam serangan bersenjata di luar markas Garda Republik, pekan lalu. Tepatnya sebanyak 401 orang ditangkap terkait bentrokan tersebut.
Seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (17/6), massa membawa bendera, spanduk dan foto Morsi sembari meneriakkan tuntutan mereka. Ketika para pendukung Morsi berusaha memblokir jembatan 6 Oktober yang ada di dekat alun-alun Ramses, aparat terpaksa menembakkan gas air mata. (net)

Close Ads X
Close Ads X