Mesir Gelar Pemilu

Kairo | Jurnal Asia
Mesir-Samping AtasPresiden sementara Mesir, Adly Mansour, mengatakan pemerintahannya berkomitmen menggelar pemilu parlemen dan presiden dalam waktu enam bulan sejak konstitusi baru disetujui.
Referendum akan digelar 14 dan 15 Januari 2014 untuk meminta persetujuan rakyat atas rancangan konstitusi baru. Bila konstitusi ini mendapat dukungan rakyat Mesir, pemilu presiden akan dimungkinkan digelar mendahului pemilu parlemen.
Semula, militer yang mengambil alih pemerintahan Presiden terguling Mesir Muhammad Mursi menjadwalkan pemilu parlemen akan digelar mendahului pemilu presiden. “Bukan hal yang inkonstitusional untuk menggelar pemilu presiden mendahului pemilu parlemen,” kata Mansour, kemarin.
Militer menggulingkan Mursi pada 3 Juli 2013, setelah serangkaian unjuk rasa digelar kubu oposisi dan mendapat demonstrasi tandingan dari pendukung Mursi. Sesudahnya, Mursi dan kemudian para pendukungnya ditangkapi.
Pekan lalu, Ikwanul Muslimin, induk dari partai pengusung Mursi, dinyatakan sebagai organisasi teroris. Sekali lagi, para aktivis gerakan itu ditangkapi sekalipun dasar tuduhan terbantah pernyataan di lapangan.
Penyebutan Ikhwanul Muslimin sebagai teroris dilakukan Pemerintah sementara Mesir menyusul serangkaian aksi kekerasan di Mesir, dengan kejadian terakhir adalah serangan ke markas polisi di Mansura. Kelompok radikal Ansar Yerusalem mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 16 orang itu tetapi pemerintah tetap mengarahkan tudingan ke Ikhwanul Muslimin. (Net)

Close Ads X
Close Ads X