Ledakan Bom di Volgograd Tewaskan 10 Orang

Moskow | Jurnal Asia
Bom kembali mengguncang Kota Volgograd, di selatan Rusia, Senin (30/12). Kali ini bom meledak di sebuah trolleybus atau bus listrik yang menjadi moda transportasi massal di sana.
“Berdasrakan informasi sementara, 10 orang tewas dan 10 lainnya luka-luka,” ujar juru bicara kantor cabang Kementerian Darurat Irina Gogoleva.
Ledakan sangat kuat sehingga bus penuh penumpang itu pun sampai rusak berat. Bahkan ledakan dilaporkan sampai memecah kaca jendela gedung-gedung di dekatnya.
Ini merupakan teror bom kedua dalam dua hari berturut-turut. Aksi bom bunuh diri di stasiun kereta api di kota tersebut, Minggu (29/12), menewaskan 17 orang.
Teror bom kedua diduga bukan bom bunuh diri. Namun, sumber yang dilansir kantor berita ITAR-TASS, bom di bus tersebut kemungkinan juga dilakukan pelaku bom bunuh diri.
Rusia Buru Umarov
Aparat Rusia telah mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di Volgograd sebagai bagian jaringan dari Chechnya. Satu nama yang kini menjadi buruan aparat Rusia adalah Doku Umarov, pemimpin grup Kerajaan Kaukasus, pemberontak dari Checnya.
Pada Juli tahun ini, Umarov bersumpah untuk melakukan tekanan-tekanan dan serangan-serangan hebat di Rusia. Perhelatan. Olimpiade musim dingin di kota Sachi pada Februari mendatang  dijadikan momentum untuk mewujudkan aksinya itu.
“Nama itu (Umarov) yang kini semakin diburu aparat Rusia,” kata satu orang dalam pemerintahan Rusia kepada Interfax, Senin (30/12). Menurut dia, Umarov tergolong lihai dan susah dilacak keberadaannya.
Departemen Luar Negeri AS menyebut Kerajaan Kaukasus sebagai kelompok teroris asing. Deplu AS juga ikut memburu Umarov dengan ganjaran hadiah 5 juga dolar AS bagi yang memberikan informasi tempat persembunyian Umarov.
Umarov dituding mengorganisasikan bom bunuh diri di dekat kantor meneri dalam negeri Rusia pada Mei 2009. Ia juga dianggap terlibat pada pengeboman di Bandara Demodedovo, Moskow, Rusia, menewaskan 36 orang, pada 2012.
Pada 2010, Umarov bersama grupnya diduga mengebom kereta bawah tanah di Moskow yang menewaskan 40 orang. Setahun sebelumnya, Ia terlibat pengeboman kereta Nevsky Express yang membunuh 28 orang. (Net)

Close Ads X
Close Ads X