Krisis Suriah Memburuk (kecil) 5.000 Orang Tewas setiap Bulan, 6.000 Pengungsi per Hari

KAKI__pengungsi-suriah2Damaskus | Jurnal Asia
Situasi di Suriah semakin memprihatinkan. Sekitar 5.000 orang tewas setiap bulannya dalam konflik berkepanjangan yang melanda negeri itu. PBB juga menyatakan, konflik di Suriah menyebabkan krisis pengungsi terburuk dalam 20 tahun terakhir, dengan rata-rata 6.000 orang mengungsi setiap hari di tahun 2013.
Ketua Badan Pengungsi PBB, Antonio Guterres mengatakan, situasi tersebut kini telah menjadi krisis pengungsi paling parah di dunia sejak genosida Rwanda tahun 1994 silam. Lebih dari dua juta warga Rwanda meninggalkan negeri itu selama genosida tahun 1994. Saat itu, kelompok radikal Hutus menewaskan sekitar 800 ribu warga Tutsi dan warga Hutus moderat selama kurun waktu tiga bulan.
Saat berbicara di Dewan Keamanan PBB, Antonio Guterres juga mendengar bahwa 5.000 orang tewas setiap bulan. Guterres mengatakan dua pertiga dari sekitar 1,8 juta pengungsi terdaftar di PBB telah keluar dari Suriah sejak awal tahun dengan rata-rata mencapai 6.000 pengungsi setiap hari.
“Kami tidak pernah melihat angka pengungsi meningkat dalam angka yang mengerikan seperti ini sejak genosida di Rwanda 20 tahun lalu,” kata Guterres.
Guterres mengatakan dampak krisis pengungsi bagi negara tetangga adalah menghancurkan, tetapi menambahkan bahwa dengan diterimanya pengungsi asal Suriah oleh negara sepeti Lebanon, Yordania dan Irak, maka hal itu menyelamatkan ratusan ribu jiwa.
Ia juga mengatakan bahaya konflik Suriah bisa memicu seluruh kawasan, adalah bukan ancaman pepesan kosong.
Asisten sekjen PBB untuk urusan HAM, Ivan Simonovic, mengatakan jumlah korban tewas yang mencapai 5.000 jiwa tiap bulan menunjukkan konflik memburuk secara drastis. “Angka kematian yang sangat tinggi, sekitar 5.000 orang per bulan, menunjukkan keparahan drastis konflik tersebut. Di Suriah saat ini, pelanggaran HAM serius, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan tengah berkuasa,” katanya.
Sementara Kepala Badan Bantuan PBB, Valerie Amos, mengatakan sedikitnya 6,8 juta warga Suriah butuh bantuan secepatnya. Amos mengatakan dana sebesar US$3,1 miliar dibutuhkan untuk menyediakan bantuan untuk Suriah selama tahun ini, dan dia menuduh kedua belah pihak yang bertikai dalam banyak kasus dengan sengaja dan sistemik gagal melindungi warga sipil.
“Kita tidak hanya melihat penghancuran sebuah negara, tetapi juga warganya,’ tandas Amos.
Sementara duta besar Suriah untuk PBB, Bashar Jaafari, mengatakan pemerintahannya melakukan semua yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan dan kebutuhan mendasar bagi warganya. Hingga saat ini pasukan loyalis Presiden Bashar al-Assad masih terlibat pertempuran sengit dengan pejuang oposisi untuk menguasai negara.
Pembahasan krisis Suriah juga mengalami jalan buntu di Dewan Keamanan PBB, dengan Rusia dan Cina menolak usulan aksi terhadap Assad yang diusung oleh pemegang veto lainnya, AS, Inggris dan Prancis. PBB bulan lalu mengatakan sekitar 93.000 orang tewas sejak krisis Suriah dimulai Maret 2011. (net)

Close Ads X
Close Ads X